METROPOLITAN - Sebanyak 75 Sekretaris Kecamatan dan Kelurahan di Kota Bogor mengikuti Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) yang diselenggarakan Pusat Kajian Gender dan Anak (PKGA), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Pelatihan ini digelar IPB International Convention Center (IICC) Bogor, belum lama ini Dalam pelatihan ini Walikota Bogor, Bima Arya, mengatakan dalam sebuah penelitian terungkap bahwa Indonesia mengalami kerugian sebesar 135 miliar dollar per tahun jika tidak memberikan kesempatan yang sama terhadap perempuan. “Keterlibatan perempuan di posisi strategis diyakini dapat melipatgandakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk itu, bukan sekedar harus adil, perlu dorongan dan pembinaan untuk memberikan kesempatan kepada perempuan," katanya. "Ketika Bogor mendeklarasikan diri sebagai Kota Ramah Anak dan Keluarga, maka saat itu juga Kota Bogor bergerak menjadi kota yang toleran dan memberikan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan. Maka aparat wilayah harus yakin dan paham terkait gender, bukan hanya sekedar penganggarannya saja,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Pusat Studi Gender dan Anak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Anna Facthiya menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada peserta tentang pentingnya Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam program pembangunan. Menurutnya, pelatihan ini dapat memberi pemahaman tentang model perencanaan berbasis kinerja dan dapat memberi pemahaman konsep dan tatalaksana PPRG. Kegiatan ini melatih peserta untuk menyusun PPRG dalam pembangunan program dan kegiatan dilaksanakan melalui Gender Analysis Pathway (GAP), Gender Budget Statemen (GBS) dan Term of Reference (TOR). “Saya berharap dengan adanya kegiatan pelatihan PPRG ini proses perencanaan penganggaran, dan pelaksanaan pembangunan di Kota Bogor semakin responsif gender. Atau dengan kata lain dapat memberikan manfaat secara adil bagi perempuan dan laki-laki dalam semua bidang pembangunan,” katanya.(*/rez/py)