METROPOLITAN – Rapat paripurna DPRD Kabupaten Bogor soal penyampaian nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2020 digelar, kemarin. Bupati Bogor, Ade Yasin menyampaikan, pada RAPBD 2020 nantinya akan berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas kesehatan, meningkatkan daya saing perekonomian, meningkatkan pemerataan pembangunan dan meningkatkan ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Ade Yasin menargetkan total pendapatan daerah pada 2020 nanti sebesar Rp6,4 triliun yang bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp2,8 triliun dan dana perimbangan Rp2,3 triliun, serta pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp1,2 triliun. “Dengan nilai PAD yang menjadi penyumbang terbesar dalam APBD 2020, ini menggambarkan, kemandirian kami dalam mendanai program pembangunan di daerah,” terangnya. Untuk belanja daerah 2020 nanti, wanita yang akrab disapa AY itu menyampaikan usulan sebesar Rp6,9 triliun, yang terbagi dari dua komponen. Yaitu belanja tidak langsung sebesar Rp3,3 triliun yang rencananya dialokasikan untuk dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD), rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 5810 unit, Pilkades, bantuan operasional sekolah (BOS) daerah, pembangunan masjid, rehabilitasi pesantren dan pembangunan ruang kelas baru sekolah swasta dan rehabilitasi Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Sementara, untuk belanja langsung sebesar Rp3,6 triliun dan berfokus pada pembangunan infrastruktur sekolah dan penambahan jalan di Kabupaten Bogor. “Terkait defisit sebanyak Rp547 miliar, nantinya akan kita tutupi dari SILPA tahun ini,” jelasnya. Dalam penyampaian nota keuangan, AY juga menyinggung soal terpilihnya stadion Pakansari yang akan dijadikan sebagai venue Piala Dunia U-20 yang akan dihelat pada 2021 nanti. AY meminta secara langsung kepada para anggota dewan untuk membantu menganggarkan anggaran untuk renovasi Pakansari yang diperkirakan akan memakan biaya sebanyak Rp90 miliar. Walaupun tidak masuk keadalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020, ia berharap para anggota dewan mau membantu mewujudkan Bogor sebagai The City of Sport and Tourism. “Kita ini membutuhkan perbaikan di berbagai sektor. Yang urgent itu adalah pembenahan Pakansari, karena wilayah sekitarnya juga terlihat kumuh dan tidak terawat. Termasuk juga fasilitas untuk disabilitas,” jelasnya. Menanggapi, nota keuangan yang menggambarkan program Pancakarsa milik Ade Yasin dan Iwan Setiawan. Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menerangkan, ia meminta waktu untuk membedah RAPBD yang menurutnya adalah rancangan anggota dewan yang sebelumnya. Ia juga menekankan, jika ditemukan adanya kejanggalan dalam penganggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, politisi Partai Gerindra tersebut, tidak segan-segan akan memangkas habis. “Kita akan menggunakan fungsi budgeting kita semaksimal mungkin. Jangan sampai apa yang dibuat, tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Di bawah sana rakyat menjerit loh,” imbuhnya. Ia dan jajaran anggota dewan lainnya, membutuhkan waktu paling lambat satu minggu untuk membedah RAPBD di tingkat komisi. Yang nantinya akan dilanjutkan dengan ekspose program. Ia sendiri menyayangkan, Pemkab Bogor belum menggunakan sistem e-budgeting, dimana transparansi anggaran dan program bisa dilihat masyarakat. “Ini harus dipublikasikan. Kasih kami waktu. Kami akan pastikan semuanya tepat sasaran. Untuk dinas yang 'malas' juga akan kami pangkas anggarannya,” pungkasnya.(cr2/b/els)