Minggu, 21 Desember 2025

Tekan Volume Sampah, Pemkot Gandeng Hejo Tekno

- Jumat, 10 Januari 2020 | 10:57 WIB
RAPAT: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat berdiskusi dengan Hejo Tekno di gedung Balai Kota Bogor, kemarin.
RAPAT: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat berdiskusi dengan Hejo Tekno di gedung Balai Kota Bogor, kemarin.

METROPOLITAN – Setelah memberlakukan larangan penggunaan sampah plastik, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya menekan produksi sampah masyarakatnya. Teranyar, Pemkot Bogor berencana bakal menggandeng Hejo Tekno, untuk mengatasi polemik ini. Terlebih sampah reduksi, yang merupakan sampah hasil pemilahan yang tidak memiliki nilai ekonomis. Kepala Seksi Kemitraan dan Peningkatan Kapasitas, pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Setiawati mengatakan, rencana menggandeng Hejo Tekno dirasa tempat untuk menekan pertembuhan sampah di tengah masyarakat, terlebih pada lingkup Rukun Warga (RW). Pihaknya juga sempat mendengarkan penjelasan, dari pihak Hejo Tekno kaitan mesin penghancur sampah (inceneration,red), yang bisa dioparasikan oleh masyarakat secara swadaya. “Jadi tadi kami membahas soal inceneration tingkat RW, yang dijelaskan pihak Hejo Tekno,” katanya saat ditemui usai rapat, di plaza Balaikota Bogor kemarin. Penggunaan incineration di tingkat RW, diyakinin dapat menekan produksi sampah residu masyarakat sebanyak 110 ton dalam satu hari. Hal ini lantaran satu unit mesin incineration, mampu mengurai sampah sebanyak 2 ton dalam satu kali oprasi selama 10 jam. “Kalau satu hari 2 ton sampah berkurang, kalikan saja dengan kecamatan kita, kan lumayan,” ujarnya.  Meski gerakan pemanfaatan sampah kerap kali digaungkan pihaknya, namun hal tersebut dirasa masih belum cukup untuk menekan jumlah produksi sampah di Kota Bogor yang mencapai 600 ton dalam satu hari. Terlebih, 80 persen dari sampah yag dihasilkan masyarakat Kota Bogor didominasi oleh sampah residu. Kedati merasa tertarik dengan mesin tersebut, lantaran alat itu sudah peroprasi di sejumlah kantor pemerintah Provinsi Jawa Barat, Setiawati tak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan. Ia berniat melakukan uji coba alat tersebut terlebih dahulu, sebelum menggunakannya dan memasang alat itu di sejumlah kelurahan yang ada. “Karna alat ini sudah digunakan di Provinsi Jawa Barat, khususnya wilayah perkantoran, kita akan lihat dulu nanti hasil uji cobanya. Intinya kami berencana menjadi alat ini sebagai salah satu solusi untuk permasalahan sampah residu, agar sampah Kota Bogor yang akan kita buang ke TPA menjadi berkurang. Apalagi hasil olahan sampah dari mesin ini, bisa digunakan menjadi pupuk,” bebernya. Chief Executive Officer (CEO) Hejo Tekno Betha Kurniawan menjelaskan, tujuan adanya mesin ini  untuk menekan angka produksi sampah, yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh setiap pemerintah daerah. “Jadi konsepnya sampah tidak lagi dibawa ke TPA, melainkan harus selesai di masyarakat. Karna sampahku tanggungjawabku,” ungkapnya. Alat tersebut juga memiliki keunggulan, lantaran hasil produksi sampah yang di masukan kedalam mesin, dapat bergunan menjadi pupuk karbon hingga bahan baku pembuat batu bata dan paving block. “Jadi sampah yang semula tidak ekonomis bisa jadi ekonomis dan lebih manfaat. Untuk Kota Bogor, rencananya kami akan melakukan uji coba di daerah Cilendek Barat nanti,” tukasnya. (ogi/b/feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X