Senin, 22 Desember 2025

Pemkot bakal Sulap Batu Tulis Seperti Bali dan Jogja

- Jumat, 31 Januari 2020 | 11:02 WIB
KEGIATAN: Wali Kota Bogor Bima Arya bersama jajarannya saat menggelar acara sarasehan penataan kawasan Batu Tulis di Balai Kota Bogor.
KEGIATAN: Wali Kota Bogor Bima Arya bersama jajarannya saat menggelar acara sarasehan penataan kawasan Batu Tulis di Balai Kota Bogor.

METROPOLITAN - Mimpi pemerintah, untuk menjadikan Kota Bogor sebagai Heritage City (Kota Warisan Budaya,red), semakin gencar dilakukan. Hal ini ditandai dengan keseriusan Pemerintah Kota Hujan, dalam melindungi dan menata kembali sejumlah warisan budaya yang ada di Kota Bogor. Belum lama ini, Wali Kota Bogor bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), mengunjungi langsung dua warisan budaya bersejarah di Kota Hujan. Yakni Situs Batu Tulis di Kecamatan Bogor Selatan, dan Museum Perjuangan di Kecamatan Bogor Tengah. Wacana penataan dan percantik dua tempat bersejarah ini pun digaungkan. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, mengaku sangat takjub dengan apa yang ada di Prasasti Batu Tulis. Terlebih saat mendengarkan kisah prasasti tersebut, langsung dari juru kuncinya. Bima mengakui, dirinya berencana memberikan perhatian lebih, untuk sejumlah lokasi yang dinilai miliki nilai hostoris, budaya dan sejarah yang besar tentang Kota Hujan. “Kami ingin agar situs-situs yang ada di Kota Bogor mulai diperhatikan. Kita juga akan menjaga dan merawat sejumlah tempat, yang memang memiliki nilai history tinggi, yang menggambarkan betapa dahsyatnya sejarah Kota Bogor. Ini semuanya akan mulai kami perhatikan secara bertahap,” katanya. Selain penataan, pemerintah Kota Hujan juga berencana akan melakukan penelitian dan pengambangan terkait kajian sejarah Kota Bogor dahulu kala. “Apakah betul di sini atau di tempat lain. Lalu bagaimana keterkaitan dengan Kebun Raya. Masih banyak jejak sejarah yang belum terungkap. Kita fokus ke sini. Kita mulai dengan menganggarkan dulu,” ujarnya. Tak hanya Prasasti Batu Tulis, orang nomor satu di Kota Hujan ini juga berencana bakal mengambil alih Museum Perjuangan. “Kita sangat menyayangkan melihat kondisi museum seperti ini. Hambatannya karena memang bukan aset pemerintah kota. Ini dikelola oleh yayasan. Karena itu beberapa tahun terakhir kita mencoba mencari jalan keluarnya. Sekarang kita ingin mengambil alih ini. Tidak mungkin kita membiarkan seperti ini. Banyak nilai sejarah di dalamnya,” ungkap Bima. Bima menilai, ada dua cara yang bisa dilakukan oleh Pemkot Bogor. Pertama dengan cara bermitra, dua dengan cara mengambil alih penglolaanya. Meski begitu, Bima lebih condong untuk mengambil alih museum tersebut. “Tapi paling ideal diambil alih, supaya kita bisa membangun ini secara fisik. Ini nanti kemudian dibangunkan kembali, lokasi di pusat kota bagus sekali. Kita anggarkan untuk membangun ini tapi tahapannya harus dikelola dulu oleh Pemkot. Nanti Disparbud akan berkomunikasi dengan yayasan dan keluarga pahlawan,” pungkasnya. Semenatara itu, Pelaksana Harian Disparbud Kota Bogor Jana Sugiana mengaku siap membuat Detail Engineering Design (DED), untuk melakukan penataan dan mempercantik Prasasti Batu Tulis ini. Tak hanya itu, pihaknya juga berencana bakal mensinergikan sekitar enam lokasi yang ada di kawasan Prasasti Batu Tulis Tersebut. Bahkan nantinya disana juga bakal disiapkan sejumlah lokasi wisata lainnya, seperti tempat kuliner dan pusat oleh-oleh . “Situs Batu Tulis itu kan bukan hanya satu situs itu saja. Tapi ada enam situs di daerah sana, seperti sumur tujuh. Jadi nanti kita akan rencanakan semuanya akar berkaitan, seperti di Bali dan di Jogja. Kita juga akan siapkan lahan parkirnya, wisata kuliner, wisata kerajinan. Kurang lebih konsepnya seperti itu,” bebernya. Meski begitu, saat ini pihaknya tengah fokus melakukan pendataan, sebagai salah satu langkah persiapan awal perencanaan. Disparbud juga tengah berkomunikasi dengan pihak terkait. Seperti yayasan, ahli waris, keluarga pahlawan, hingga pihak terkait lainnya. Berdasarkan data yang ada pada pihaknya, dari 495 heritage yang ada di Kota Hujan, hanya 24 yang berbadan hukum. “Intinya apa yang kita lakukan ini semua demi kebaikan kita semua. Intinya kita tidak ingin ini semua seperti tidak terurus. Makannya kita berenacana mengambil alih ini agar lebih terawat dan lebih baik lagi,” tutupnya. (ogi/b/suf)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X