METROPOLITAN - Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin Apel Siaga Bencana Tingkat Bogor di Lapangan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (3/3) pagi. Pelaksanaan apel itu ditujukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana yang bisa muncul kapan saja. Kepada semua yang hadir, Bima Arya menuturkan, berdasarkan prediksi BMKG selama Maret 2020, curah hujan masih tinggi. Untuk itu, ia meminta semua semua unsur yang memegang peranan penting agar mengantisipasi bencana, termasuk para pimpinan puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Bogor serta unsur masyarakat. Bima Arya mengajak untuk merapatkan barisan dan melakukan koordinasi dan konsolidasi, memastikan bencana dan potensi yang ada bisa diantisipasi. “Jadi, ke depan akan ada masa-masa kritis. Karena itu mari kita lakukan antisipasi,” katanya didampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat. Untuk koordinasi, secara khusus Bima Arya memerintahkan agar dilakukan intensif dalam pemetaan, pembersihan, pengerukan semua titik-titik yang berpotensi menyumbat atau menghalangi air, mulai dari saluran air di permukiman maupun yang tersumbat PKL hingga hal-hal besar. Selain itu, lanjutnya, pemetaan juga dilakukan terhadap titik-titik yang rawan longsor, baik di area permukiman warga maupun area pemakaman. Potensi bencana yang ada tidak hanya banjir, namun juga potensi tanah longsor. “Pastikan semua diawasi dan diantisipasi. Petakan semuanya, baik yang ada penghuninya, yang jauh dari hunian maupun area pemakaman. Tugas kita tidak hanya menjaga yang masih hidup, tetapi juga yang sudah meninggal,” tegas Bima Arya yang belum lama memimpin relokasi beberapa makam yang tergerus tanah longsor di pemakaman wilayah Kelurahan Ranggamekar. (*/feb/run)