METROPOLITAN - Mewabahnya pandemi virus corona atau Covid-19 yang diikuti penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ikut berdampak pada naik-turunnya harga serta ketersediaan bahan pokok masyarakat. Sempat menyentuh harga hingga Rp100.000 per kilogram pada awal April, harga bawang bombay kini berangsur turun meskipun masih tergolong tinggi. Mendekati akhir bulan, harga bawang bombay di sebagian besar pasar-pasar di Kabupaten Bogor di bawah PD Pasar Tohaga kini stabil di harga Rp60.000 per kilogram. “Sejak pertengahan bulan, harganya stabil di Rp60.000 per kilogram. Di awal April itu sempat menyentuh kisaran Rp100.000 per kilogram. Ada selisih sekitar Rp40.000 dibanding awal bulan,” kata Kepala Urusan Humas PD pasar Tohaga, Isni Jayanti, Rabu (29/4). Selain bawang bombay, jenis bawang lainnya juga mengalami naik-turun harga dibanding awal April atau sejak mulai pandemi corona. Bawang merah misalnya, saat ini berada di kisaran harga Rp45.000 per kilogram. Padahal di pekan awal sempat berada di harga Rp43.000 per kilogram, lalu turun pada pertengahan bulan menjadi Rp40.0000 per kilogram. “Sama halnya dengan bawang putih, yang saat ini berada di kisaran Rp32.000 sejak pertengahan bulan. Dibandingkan pekan pertama April, harganya sempat tembus Rp40.000 per kilogram. Ada penurunan sekitar Rp8 ribuan,” ujarnya. Kenaikan harga bawang bombay juga sempat dikeluhkan Ida, warga yang tinggai di wilayah Ciluar. Menurutnya harga bawang bombay di awal bulan sempat sangat tinggi. Meskipun kini sudah turun, namun ia berpendapat harga bawang bombai masih cukup tinggi. “Sempat tuh seperempat saja kena Rp40.000 per kilogram. Artinya kan satu butir bisa Rp10.000. Kalau lagi normal kan mungkin Rp20-30 ribu per kilogram ya,” pungkas ibu dua anak itu. (ryn/b/fin/run)