Minggu, 21 Desember 2025

Khawatir Restu Orang Tua, Berharap Corona Mereda

- Selasa, 14 Juli 2020 | 09:28 WIB

Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih aktif melakukan seleksi untuk menjaring relawan dari kalangan milenial. Mereka nantinya bertugas melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat. SEBELUM terjun ke la­pangan, mereka harus men­jalani rapid test terlebih da­hulu agar tim medis menge­tahui kondisi para relawan. Salah seorang relawan Co­vid-19 di Jawa Barat, Yohanes (22), mengaku telah meng­gelar rapid test yang dilaku­kan panitia seleksi. Kemu­dian akan ada pengarahan terkait apa yang bakal kami lakukan ketika sudah ditem­patkan di daerah masing-masing untuk menjalankan pelacakan. ”Hari ini kita ada tes rapid dulu. Nanti kita juga ada pengarahan biar dikasih tahu apa saja yang dilakukan ke­tika bekerja jadi relawan,” kata Yohanes. Yohanes yang merupakan warga Kota Bandung itu mengaku mendaftar men­jadi relawan sebagai orang yang akan melakukan pela­cakan (tracing) di Kota Cimahi. Nantinya Yohanes mayoritas akan menjalankan pelacakan secara online. Pelacakan itu berdasarkan data yang dimasukkan tim IT ke aplikasi Pikobar. ”Jadi un­tuk pelacakan dari pasien sejauh ini arahannya baru secara online saja,” katanya. Dengan demikian, ia bisa lebih berjaga-jaga agar tak terpapar ketika melakukan pelacakan. Untuk menjadi relawan hal yang paling sulit ketika akan mendaftar adalah izin dari orang tua. Sebab, mereka khawatir Yohanes bisa tertu­lar virus yang cukup mema­tikan ini. Dan yang paling berbahaya adalah ketika Yohanes justru masuk dalam kategori orang tanpa gejalar (OTG), dan ma­lah menyebarkan virus co­rona kepada orang lain. ”Cuma saya mikirnya ka­rena ini niat baik untuk mem­bantu, semoga apa yang dida­pat juga baik,” ujarnya. Apalagi saat ini pemerintah daerah khususnya di Jabar sangat membutuhkan ban­tuan termasuk dari relawan untuk menangani penyebaran COVID-19. Maka, tidak ada salahnya jika kita turut mem­bantu. Kekhawatiran dari keluarga juga sempat dirasakan calon relawan lainnya, Putri Novi­triani. Ia menuturkan, awalnya keluarga tidak memberi izin Putri untuk bekerja sebagai relawan penanganan Covid-19 di Jabar. Namun, setelah di­jelaskan apa yang lakukan ini bermanfaat dan bisa mem­buat penanganan kasus lebih cepat selesai, akhirnya kelu­arga mengizinkan. ”Mereka bilang, yang penting saya juga jaga diri (agar tidak terpapar),” kata Putri. Meski dirinya juga sempat riskan, tapi Putri akan beru­saha bekerja semaksimal mungkin dan tidak lupa meng­gunakan alat pelindung diri di sana bertatap muka dengan orang banyak. (idn/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X