METROPOLITAN - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor menyerahkan empat unit Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) untuk empat desa di Kabupaten Bogor, Rabu (7/10). Mobil multifungsi bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) itu diserahkan langsung Kepala DPMD Kabupaten Bogor Ade Djaya Munadi kepada empat kepala desa (kades). Yakni Desa Pabuaran-Kecamatan Gunungsindur, Desa Kiarasari-Kecamatan Sukajaya, Desa Cibalung-Kecamatan Cijeruk dan Desa Bojonggede-Kecamatan Bojonggede. Bantuan ini diketahui sudah berlangsung dua tahun terakhir. Sebelumnya pada 2019 sebanyak 13 unit mobil sudah disalurkan untuk 13 desa. Pantauan Metropolitan, prosesi penyerahan kendaraan berbahan bakar solar dan dilengkapi hidrolik itu dihadiri empat kades dan jajaran DPMD Kabupaten Bogor. Ade Djaya mengatakan, empat desa yang mendapatkan bantuan kendaraan itu di antaranya Desa Pabuaran, Kecamatan Gunungsindur, yang berhasil mewujudkan desa mandiri sebagai Desa Laboratorium Sinergi (DLS) dalam pengembangan kerukunan umat beragama. Lalu untuk Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, berhasil menduduki juara tiga Provinsi Jabar dalam pengelolaan keuangan Dana Desa (DD). Sedangkan untuk Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, sukses masuk desa mandiri karena juara lomba desa pada 2018 lalu. “Terakhir Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, karena masuk desa mandiri. Jadi totalnya ada empat desa yang mendapatkan bantuan Jabar tahun ini di Kabupaten Bogor. Tentu saya berharap bantuan mobil ini bisa digunakan sebaik mungkin,” katanya. Mobil ini, jelas Ade, bisa digunakan desa untuk menyampaikan informasi untuk warga tentang bahaya Covid-19. Termasuk juga bisa digunakan untuk prasarana tanggap bencana. Menurutnya, semakin kades kreatif, semakin mobil ini bisa berfungsi lebih untuk bermacam kegiatan. “Ada dua boks perlengkapan di mobil ini. Boks pertama berisi power cable untuk genset sepanjang 25 meter satu unit, pengeras suara bareton satu unit, tripod dua unit, kursi lipat dua unit, ratchet tiedown tiga unit dan alat pemadam kebakaran satu unit,” terangnya. Sementara pada boks kedua terdapat satu unit pengeras suara, satu unit LCD proyektor, satu unit mic wiereless, satu set emergency kit 4 life, termasuk tandu lipat satu buah dan tangga lipat almunium. “Mobil bisa digunanakan untuk beragam kegiatan, dan desa yang mendapatkan bantuan ini diidentifkasi berdasarkan kemandirian desa tersebut,” tuturnya. Sementara itu, Kades Pabuaran Mad Usin mengaku bersyukur karena bantuan tersebut sangat membantu untuk mobilitas wilayah Pabuaran. Menurutnya, informasi bantuan itu sudah ia ketahui sejak setahun lalu. Pabuaran dikenal sebagai desa emas, yang tak lain karena iidentik dengan kerukunan umat beragama. “Kami sangat mengucapkan terima kasih untuk Pemprov Jabar dan DPMD Kabupaten Bogor. Semoga bermanfat untuk kepentingan masyarakat Pabuaran,” harapnya. Kepala Bidang Aset Kekayaan Desa DPMD Kabupaten Bogor Tika Siti Jatnika menambahkan, secara teknis seperti Desa Paburan ada di perbatasan antara Provinsi Jabar dan Banten. Sebab itu, Desa Pabuaran ditunjuk Pemprov Jabar sebagai pilot project DLS menuju desa mandiri dalam pengembangan potensi sosial budaya. “Artinya, di sana jadi pilot project percontohan kerukunan umat beragama. Di sana ada lima agama dan hidup berdampingan dengan rukun, termasuk masyarakatnya membantu pemerintah desa dalam membangun desa,” pungkasnya. (yos/b/ryn/run)