METROPOLITAN - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor tengah berfokus pada pelayanan pemenuhan data dokumen kependudukan, baik secara online maupun offline. Kejar tayang ini pun dilalui beragam inovasi program kerja, hingga pemberian diskon pembayaran sepuluh persen di Taman Safari Indonesia (TSI) dan di Gramedia Cibinong City Mall (CCM). Kepala Seksi Kerja Sama Inovasi Pelayanan (Kasi KIP) Disdukcapil Kabupaten Bogor Awit Wulandari menuturkan, dua pihak swasta (TSI dan Gramedia, red) ini sebelumnya sudah menyepakati kerja sama dengan Disdukcapil terkait diskon pembayaran bagi wisatawan yang hendak ke TSI dan bagi warga yang akan membeli buku-buku yang dijual di Gramedia CCM. “Syaratnya harus memiliki Kartu Identitas Anak (KIA). Setelah itu, diskon pembayaran bisa diterapkan. Untuk pembuatan KIA sendiri berdasarkan usia nol hingga 17 tahun kurang satu hari. Pembuatannya bisa langsung ke kantor Disdukcapil Kabupaten Bogor, termasuk bisa mendaftarkan diri via online (informasi lanjutan di IG @disdukcapil.bogorkab, disdukcapil.bogorkab.go.id),” kata Awit kepada Metropolitan, Kamis (8/10). Pegawai Negeri Sipil (PNS) angkatan 2010 itu melanjutkan, saat ini Disdukcapil juga tengah memproses Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang nantinya akan berfungsi mencetak (print, red) dari pembuatan KK, KTP dan KIA dengan cara memasukkan alamat gmail, barcode dan tersedianya nomor telepon WhatsApp untuk pelayanan dari Disdukcapil. “Untuk ADM ini masih proses. Insya Allah dalam waktu dekat bisa dioperasikan. Lokasinya nanti akan ditempatkan di kantor Disdukcapil dan Cibinong Mall. Tujuan ADM ini untuk mempercepat pelayanan bagi warga yang hendak membuat KK, KTP dan KIA itu sendiri,” ujar PNS Golongan 3C itu. Alumnus UNPAD itu menambahkan, program lainnya yang sedang dijalankan yakni Pelayanan Langsung Kependudukan Sapa dan Melayani Warga (Peluk Samawa, red). Inovasi ini lebih mengarah pada pelayanan langsung jemput bola (offline, red). Termasuk menyasar empat wilayah desa yang masuk pada kategori prasejahtera (desa tertinggal, red) yang khususnya untuk pemenuhan data dokumen kependudukan. “Empat desa ini tersebar di Kecamatan Tanjungsari, Tenjo, Jasinga. Ini tugas kami dan sebelumnya sudah diperintahkan langsung Sekda Kabupaten Bogor untuk pemenuhan dokumen ini. Tujuannya agar warga di sana lebih mudah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Seperti bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), bantuan sosial (bansos), termasuk untuk mempermudah dalam pengurusan BPJS,” bebernya. Sementara itu, pihaknya juga tengah melangsungkan hubungan kerja sama dengan beberapa instansi pemerintah dalam mewujudkan pelayanan cepat berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dalam proses pencarian data. “Program ini merupakan turunan langsung dari pemerintah pusat, melalui regulasi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), yakni untuk membuka data wireless terpusat. Bisa dimanfaatkan OPD kaitan layanan yang khususnya bisa diakses dalam sistem online. Misalkan saat ada orang mengurus perizinan dan diminta data, yang biasanya manual dengan adanya hak akses ini lebih cepat. Dan ini sangat mempermudah, tidak memperlambat pelayanan,” pungkasnya. (yos/c/feb/run)