METROPOLITAN - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor masih memiliki pekerjaan rumah yang belum beres. Ini terkait tingkat kebocoran air, serta cakupan pelayanan yang dianggap belum maksimal. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah meminta agar kebocoran pipa 32 persen bisa diturunkan dan meningkatkan cakupan pelayanan menjadi 100 persen. ”Karena mata air Perumda Tirta Pakuan hampir berasal dari Kabupaten Bogor semua. Saya harap Perumda Tirta Pakuan dan Kabupaten bisa berkoordinasi dan bekerja sama menjaga kualitas sumber mata air,” pinta Syarifah. Di tempat yang sama, Dirut Perumda Tirta Pakuan Deni Surya Senjaya mengatakan, terkait kebocoran pipa yang saat ini di angka 32 persen, pihaknya sudah membuat program penurunan kehilangan air. Di antaranya dengan penggantian pipa yang sudah lama dan listrik meter area. Ia menargetkan kebocoran air turun menjadi 22 persen, mengingat itu angka yang ditetapkan nasional. ”Karena selisihnya 10 persen lagi butuh anggaran yang cukup banyak, sekitar Rp10 miliar untuk penurunan 1 persen. Artinya bisa sampai Rp100 miliar, dibutuhkan waktu sekitar lima tahun hingga mencapai target,” ujar Deni. Sementara terkait cakupan pelayanan yang turun, jelasnya, disebabkan karena aturan baru pemerintah pusat. Sebelumnya, satu jiwa untuk enam orang dan sekarang satu jiwa untuk 5,5 orang, sehingga hasil cakupan pelayanan turun menjadi 76 persen dari sebelumnya 92 persen. ”Kami kejar cakupan pelayanan sampai 100 persen dengan menambah kapasitas dan mengembangkan jaringan pipa dengan target waktu selesai lima tahun ke depan,” pungkasnya. (*/feb/run)