METROPOLITAN - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan program pengembangan kemampuan vokasi terhadap penyandang disabilitas terus berlanjut. Meski Indonesia kini masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Cibinong, Kabupaten Bogor. Kemensos melakukan program penjangkauan dan menyalurkan bantuan kepada penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Kepala BBRVBD Cibinong, Manggana Lubis, menjelaskan melalui program penjangkauan ini Kemensos mengasah kemampuan vokasi para penyandang disabilitas. Sekaligus menguatkan akses mereka pada dunia kerja. Salah satu program di tempat ini adalah mengasah keterampilan penyandang disabilitas dalam daur ulang kertas, kerajinan tangan (handycraft), menjahit dan juga membatik. “Program penjangkauan ini dilakukan bersama dunia usaha, serta juga pemerintah daerah (pemda), Balai Latihan Kerja (BLK) dan kalangan perbankan,” urai Manggana melalui keterangan tertulis, Senin (14/12). Ia menuturkan, BBRVBD Cibinong bekerja sama dengan BLK milik Dinas Tenaga Kerja untuk kegiatan menjahit. Saat ini ada 16 penerima manfaat. Kemudian dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur sebanyak 75 penerima manfaat mengikuti penjangkauan dalam bidang mengolah bahan daur ulang kertas dan handycraft. Kemudian di Kabupaten Semarang, BBRVBD Cibinong bekerja sama dengan Balai Berkat menyelenggarakan program penjangkauan terhadap 32 penerima manfaat untuk daur ulang kertas dan batik tulis. Bahkan, sambung Manggana, di Kabupaten Tangerang ada pula 22 orang mengikuti program mengelola kedai kopi. “Lalu dengan BLK di Kabupaten Sukabumi ada 16 orang yang mendapatkan pelatihan. Kemudian kita kerja sama untuk 75 orang dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, dibagi masing-masing 25 orang pelatihan daur ulang kertas, tata boga dan handycraft,” tutur Manggana. Ia menyampaikan paling banyak penyandang disabilitas ingin mengasah kemampuan untuk kelas call center. Menurutnya, sebanyak 90 persen penyandang disabilitas yang dibina kini bekerja di bank milik pemerintah maupun bank swasta. Kemensos juga menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada 23.700 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia melalui program bansos ASPD (Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas). Nilai bantuan yang diberikan adalah Rp2 juta per penerima manfaat per tahun. Bantuan ini kebanyakan digunakan untuk mendukung biaya kebutuhan dasar mereka. (*/feb/run)