”Bila engkau ingin hati menjadi lembut dan damai, serta keinginan (yang baik) tercapai, maka sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makanan yang seperti engkau makan. Bila itu engkau lakukan, hatimu akan tenang, lembut, serta keinginanmu (yang baik) akan tercapai,” (HR Thabrani). MESKI di tengah pandemi Covid-19, kegiatan seperti santunan anak yatim dan duafa tetap menjadi agenda utama Pokja pada Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kabupaten Bogor. Dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, di mana kegiatan santunan anak yatim dan duafa, serta doa bersama di awal tahun ini hanya dihadiri perwakilan anak-anak yatim, sedangkan untuk santunan kepada para duafa yang sudah tua diantarkan langsung ke rumah penerima santunan oleh ketua RT setempat. Koordinator penyelenggara kegiatan, Brian Angga Prawira, menerangkan digelarnya kegiatan santunan anak yatim ini sengaja digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas 2020 yang telah berlalu dan sebagai doa di awal 2021. Acara yang digelar di Musala UKPBJ itu sengaja diadakan pada Sabtu (6/2) untuk meminimalisasi kerumunan, mengingat pandemi Covid-19 dan prokes tetap diterapkan selama acara berlangsung. Insya Allah acara yang sama akan digelar lagi ke depan bertepatan dengan milad BARA Center IPCR Kota Bogor. ”Pada dasarnya kegiatan santunan dan doa bersama ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan dan sebagai bentuk doa untuk kesehatan, serta keberkahan mengingat pandemi virus corona yang masih melanda kita. Doa anak-anak yatim itu mustajab, sebab mereka memiliki keistimewaan dan dimuliakan di sisi Allah SWT,” kata pria yang akrab disapa BARA itu. Acara santunan itu juga mendapatkan respons positif dari Kepala UKPBJ Bambam Setia Aji. Ia mengatakan, acara santunan yatim dan duafa sekaligus doa bersama diharapkan dapat menjauhkan semua anggota UKPBJ dari berbagai musibah, sekaligus menjadi ladang amal yang baik. ”Alhamdulillah acara berlangsung dengan baik. Mudah-mudahan menjadi berkah untuk semua,” pungkasnya. (dil/b/feb/run)