Senin, 22 Desember 2025

Mars PKB Menggema di Istana

- Jumat, 9 April 2021 | 16:30 WIB

METROPOLITAN - Presiden Joko Widodo resmi mem­buka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Kebangki­tan Bangsa (PKB) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/4). Dalam pembukaan tersebut, ada pemandangan langka ketika Mars PKB menggema di Istana Negara, setelah se­belumnya diputar Lagu Ke­bangsaan Indonesia Raya. Presiden Jokowi dalam sam­butannya menyampaikan terima kasih kepada para kiai, alim ulama atas semua tausiah dan dukungannya dalam upaya pemerintah da­lam mengatasi pandemi Co­vid-19. “Dukungan para alim ulama sangat penting sekali agar semua elemen bangsa bisa saling mendukung dan menopang saling membantu menjadi sebuah kekuatan yang sangat dahsyat untuk men­gatasi segala tantangan bang­sa hari ini dan ke depan yang tidak semakin mudah,” kata Jokowi. Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi besar para alim ulama dalam menjaga persatuan dalam menjaga kerukunan antar­warga bangsa, menjaga keu­tuhan bangsa, dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia, menebarkan tole­ransi, semangat persaudara­an, serta menjadikan kebhin­nekaan sebagai pondasi per­satuan. Jokowi menjelaskan PKB sebagai partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) yang berhaluan Ahluss­unnah Wal Jamaah, tidak akan kendur untuk terus menyemai nilai-nilai moderat, nilai-nilai moderasi nilai-nilai tawassuth, nilai-nilai keseimbangan ta­wasun, dan terus menebarkan moderasi beragama menjun­jung tinggi toleransi dan ke­rukunan antarsesama, se­hingga radikalisme terorisme tidak ada lagi di negara yang kita cintai ini Indonesia. “Pemerintah terus berko­mitmen untuk selalu men­ghidupkan moderasi bera­gama dalam kehidupan ber­masyarakat, toleransi adalah bagian yang sangat penting dalam moderasi beragama. Eeksklusivitas dan ketertutu­pan jelas tidak sesuai Bhin­neka Tunggal Ika. Dalam hal ini sikap pemerintah tegas tidak akan berkompromi ter­hadap tindakan intoleransi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya. Ia mengakui bahwa sejak awal NU dan PKB konsisten mengikuti nasihat Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari dan para masayikh bahwa agama dan nasionalisme tidaklah bertentangan, namun justru saling menopang satu sama lain. “Saya percaya PKB di hari ini ke depan dan seterus­nya akan terus mewarisi se­mangat yang mulia tersebut, terus memperkuat pondasi keagamaan dan kebangsaan untuk mewujudkan baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” imbuhnya. ”Saya juga berharap melalui kader-kadernya yang ada di lembaga legislatif maupun di eksekutif, di tingkat pusat mau­pun di daerah, PKB akan terus mendorong inovasi meman­faatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengembang­kan tata kelola politik dan pemerintahan yang baik dan akuntabel dalam memperce­pat peningkatan kesejahte­raan rakyat,” harapnya. Sementara itu, Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) menga­takan, Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB adalah agenda rutin partai yang tujuan ke­duanya saling menopang satu sama lain. “Munas Alim Ulama rutin diselenggarakan PKB karena partai ini lahir dan be­sar di tangan para ulama. Se­mentara agenda Mukernas PKB bertujuan mengonsoli­dasi isu-isu strategis kepar­taian, terutama menyiapkan ikhtiar PKB menghadapi re­covery ekonomi, kesehatan, dan sosial,” tuturnya. Gus AMI mengatakan, para alim ulama yang diundang di antaranya adalah kiai-kiai NU serta tokoh-tokoh bangsa yang selama ini berkontribusi penuh ikut menjaga keutuhan bang­sa dan negara dalam bingkai NKRI. “Karena PKB lahir dari rahim ulama dan kiai maka Munas Alim Ulama ini didedikasikan untuk beliau-beliau yang selama ini istika­mah mengawal NU, PKB, serta kerukunan antar warga bangsa dan masyarakat se­cara luas. Tentu saja para ulama ini juga konsisten mengawal perjalanan demo­krasi dan kebhinnekaan kita yang dari hari ke hari tantan­gannya makin dinamis dan bervariasi,” urainya. Apalagi dengan adanya pe­ristiwa teror belakangan, lanjut Gus AMI, alim ulamalah yang paling diandalkan dalam membimbing umat ke jalan dan keyakinan yang benar. Selain itu, para kiai dan pe­santren selama masa pan­demi satu tahun lebih. Meski dengan kemampuan sendiri, kurang tersentuh dari pemerin­tah daerah, mereka tetap to­tal menyelenggarakan pen­didikan di pesantrennya tetap jalan dengan prokes yang ketat. Keberadaan kiai dan pesantren ini perlu diapre­siasi PKB, bahkan oleh pe­merintah sendiri. Sementara itu, Mukernas PKB merupakan agenda rutin yang digelar sebagai bagian dari amanat partai untuk me­nyiapkan kerja-kerja strategis-taktis kepartaian dalam mem­berikan kontribusinya ke­pada bangsa dan negara. Saat ini, PKB melihat keadaan makin membaik, pandemi mulai berkurang, dan program vaksinasi sukses. ”Apa yang dilakukan pemerintah sema­kin on the track. Ke depan, kerja besar berikutnya adalah menyiapkan langkah-langkah positif bersama. Jangan sam­pai kita lengah dan terlena dengan situasi pandemi saat ini,” tandasnya. (*/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X