Pasca-Lebaran, upaya peningkatan pencegahan penularan Covid-19 di Kota Bogor terus digalakkan. Segala kebijakan pun telah diupayakan demi memutus rantai penyebaran virus corona. Dari mulai larangan mudik hingga pembatasan - pembatasan lainnya. MESKI begitu, tantangannya belum berakhir. Apalagi ada rencana pemerintah melakukan penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli mendatang. ”Tetapi rupanya masyarakat banyak yang belum paham. Banyak yang menerobos mudik, bahkan sampai ada yang menghina aparat. Ini artinya tantangan kita masih harus mengupayakan siapa pun yang kembali masuk Kota Bogor dari perjalanan mudik mereka harus karantina mandiri,” kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat menjadi pembina Apel Sinergitas Mengabdi di halaman SMP Negeri 1 Kota Bogor, kemarin. Untuk itu, Dedie meminta jajaran aparatur di wilayah baik TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), camat, hingga lurah memastikan siapa pun yang masuk Kota Bogor harus mengikuti protokol yang ada. Terutama mereka yang kembali dari perjalanan mudik. Selain itu, para aparatur wilayah juga harus memastikan mereka memiliki hasil swab test PCR atau paling tidak rapid test antigen. Di luar itu, Dedie melihat ada pergerakan penambahan jumlah kasus positif Covid-19 harian Kota Bogor. Salah satunya dari klaster di Perumahan Griya Melati, Kecamatan Bogor Barat. ”Ini hampir sama dengan klaster tarawih yang ada di Banyuwangi. Di Banyuwangi dari sekian ratus orang ada enam orang yang meninggal. Jadi artinya kita harus terus waspada, harus terus mengingatkan pada warga Covid-19 ini betul-betul harus kita putus mata rantainya,” tegas Dedie. Upaya itu, jelas Dedie, dengan cara disiplin, menjaga kekompakan, dan juga kebersamaan untuk betul-betul patuh kepada kebijakan yang sudah diambil pemerintah. Hal itu untuk mengurangi potensi jumlah risiko penambahan kasus positif harian di Kota Bogor. Dedie kembali mengingatkan bahwa perjuangan belum selesai. Pun ada target utama yang belum selesai bagaimana untuk mengembalikan atau membuat Kota Bogor ini statusnya turun dari zona oranye ke zona kuning. ”Dalam tugas berat kita mudah-mudahan bapak/ibu semua dikuatkan, semoga terus memberikan dukungan pada upaya besar kita ini memutus rantai Covid-19. Untuk itu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” tutup Dedie. (*/els/run)