Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, dr Ilham Chaidir, secara resmi menakhodai Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor periode 2021–2023. PENGUKUHAN dr Ilham sebagai Ketua IDI Kota Bogor itu dilakukan melalui pelantikan yang dilaksanakan hybrid di Tjimanglid Heritage, Kabupaten Bogor, Minggu (12/9). Ilham dilantik secara online oleh Ketua IDI wilayah Jawa Barat, Eka Mulyana. Selepas dilantik, Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengucapkan selamat kepada dr Ilham atas tugas baru memimpin IDI Kota Bogor dan nengapresiasi seluruh insan kedokteran yang sabar dan kuat di masa pandemi. Ia pun meminta IDI Kota Bogor sinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Di antaranya, soal gejala pasca-sembuh Covid-19 yang harus dilakukan penelitian lebih lanjut. “Lalu hormat saya atas semua inovasi dan kreasi yang diberikan IDI Kota Bogor, kami bersyukur Bed Occupancy Rate (BOR) berada di angka di bawah 10 persen saat ini. Tingkat positif rate-nya semakin baik. Secara keseluruhan lebih baik. Meski begitu, harus tetap waspada,” kata Bima Arya. Namun, ia menegaskan tetap harus melakukan langkah antisipasi agar betul-betul bisa memenangkan perang melawan Covid-19. Termasuk mengantisipasi kelalaian warga. Bima juga mengusulkan agar IDI Cabang Kota Bogor melakukan riset gejala-gejala pasca- Covid-19, atau riset terkait semua hal. “Kenapa? Sebab, saya juga masih merasakan ada gejala meski sudah setahun sembuh dari Covid-19. Mungkin riset ini bisa menjadi riset yang bermanfaat bagi umat manusia setelah pandemi Covid-19 selesai,” ujarnya. Sementara itu, Ketua IDI Kota Bogor terpilih, dr Ilham Chaidir, menyampaikan apresiasi kepada ketua IDI Kota Bogor sebelumnya, yakni Zainal Arifin. Sebab, IDI Cabang Kota Bogor sudah memiliki kantor sendiri. Ia berharap bisa meneruskan, terutama ada pesan untuk melakukan kegiatan secara nasional. “Saat ini ada sebelas bidang atau diperluas dari sebelumnya IDI Cabang Kota Bogor ada sembilan bidang. Sesuai usul wali kota Bogor, kami memiliki bidang humas dan riset ada penelitian di era Covid-19, harus mampu memberi penanganan Covid-19,” katanya. “Karena itu, yang penting penelitian dari data yang masuk kemudian dari pengetahuan yang dimiliki,” sambung dr Ilham. Pihaknya mengaku akan kolaborasi dengan semua rumah sakit dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, terutama persoalan Covid-19. Menurutnya, destruksi setelah Covid-19 itu belum selesai. IDI juga mendorong kegiatan aktif Pemkot Bogor, terutama penanganan tingkat puskesmas kemarin telekonsultasi dengan Dinkes Kota Bogor. (ryn/run)