METROPOLITAN - Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bogor berhasil meraih sertifikasi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sertifikasi diberikan kepada Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) dan RSUD Kota Bogor. Sebab, kedua BUMD di Kota Bogor itu dinilai sudah berhasil memenuhi standar internasional. Penyerahan sertifikasi itu dilaksanakan di Rumah 30, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, pada Rabu (22/9). Sementara, untuk jenis sertifikasi yang diberikan kepada dua perusahaan pelat merah itu terdiri dari Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Sustainability (CHSE) untuk Perumda PPJ Kota Bogor. Sedangkan, untuk RSUD Kota Bogor yakni sertifikasi terkait hasil audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Asisten Deputi TJSL Kementerian BUMN, Agus Suharyono, berharap dengan adanya dukungan penuh yang diberikan BUMN Jasa Survei audit sertifikasi ini mampu meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya dari sisi kesehatan. Sebab, sertifikasi diberikan sebagai salah satu kepastian bahwa RSUD Kota Bogor sudah melakukan manajamen kesehatan sesuai standar internasional. Pun begitu dengan Perumda PPJ Kota Bogor. Sertifikasi diberikan karena BUMD ini telah menjamin keselamatan, kebersihan, dan lainnya bagi pengunjung dan pedagang. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengaku senang dengan adanya perubahan paradigma dan perubahan cara pandang ini. Sebab, dengan diberikannya sertifikasi SMK3 kepada RSUD Kota Bogor, artinya semakin ketat RSUD melakukan langkah-langkah pelaksanaan prosedur penanganan kesehatan. ”Kemudian juga bagaimana pasar yang kemudian dalam gambaran masyarakat umumnya, yang namanya pasar itu semrawut, berantakan. Tetapi dengan CHSE yang disampaikan teman-teman BUMN di situ khususnya Surveyor Indonesia ditambah dari teman-teman PT BKI dan Sucofindo yang men-support juga disinfektan,” katanya. ”Saya rasa ini jadi gambaran bahwa kita masuk era baru yang harus kita sikapi dengan positif,” sambung Dedie kepada wartawan usai penyerahan. Dedie melanjutkan, terlebih lagi jika bicara Kota Bogor. Memang Bogor ini harus menjadi perhatian semua. Sebab, Kota Bogor adalah ibu kota defakto. Presiden tinggal di Kota Bogor, berkantor di Bogor. Kemudian juga presiden selalu mengajak tamu negara ke Bogor dan aktivitasnya lebih banyak dilakukan di Kota Bogor. ”Jadi saya ucapkan alhamdulillah. Terima kasih teman-teman BUMN, memberikan perhatian kepada Kota Bogor. Tentu bukan karena kedekatan, tapi karena ada presiden di Kota Bogor. Jadi nanti kalau ketemu, kami bisa lapor pak presiden, dari BUMN banyak sekali beri perhatian ke Kota Bogor,” tandas Dedie. (rez/ eka/run)