METROPOLITAN - Pe­merintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan evaluasi terhadap program Smart City. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, program Smart City memang memiliki konsep yang ser­upa. Tetapi, konsep tersebut harus lebih dimaksimalkan dengan masterplan yang lebih matang dari tahun ke tahun. “Konsep yang sudah dija­lankan pemerintahan sebe­lumnya memang serupa. Namun kami mendorong dan mengefisiensikan program-program dari pemerintah sebelumnya itu agar lebih maksimal,” katanya. Menurutnya, perpindahan kebijakan pimpinan daerah tentunya akan membawa konsep Smart City yang ber­beda pula. Meskipun dengan tujuan yang sama. Sehingga perlu ada upaya kesinam­bungan dari semua master­plan pembangunan. Sementara itu, Kepala Di­nas Komunikasi dan Infor­masi (Diskominfo) Kota Bogor Rahmat Hidayat men­jelaskan Pemkot Bogor dalam melaksanakan Smart City juga melakukan quick count tahunan. Data tersebut akan men­jadi target yang harus dilaks­anakan di periode saat ini dengan menyesuaikan APBD Bogor. “Evaluasi kali ini membahas beberapa poin penting. Se­perti implementasi program Smart City, realisasi sampai 2021 terhadap masterplan Smart City Kota Bogor 2017– 2021. Lalu rekapan progres capaian sesuai masterplan Smart City Kota Bogor tahun 2017–2021,” kata mantan ca­mat Bogor Utara itu. Selain itu, Kota Bogor akan menyusun Masterplan e Go­vernment (SPBE) dan Mas­terplan Smart City 2022–2027 yang terintegrasi, sinergis dan inklusif dengan RPJMD, RKPD, RENSTRA, Gerakan Reformasi Birokrasi, Stranas PK (Penanggulangan Ko­rupsi), dan aspirasi stake­holders Pentahelix Smart City. (ryn/eka/run)