Miliaran dolar barang dan pasokan diperdagangkan melalui Laut Merah setiap tahunnya, sehingga keterlambatan di sana dapat menyebabkan gangguan signifikan di seluruh dunia.
Apa yang Dilakukan Tentara Yaman Houthi?
Analisis menyatakan kekhawatiran tentang seberapa mudah kelompok yang didukung Iran ini dapat mengganggu jalur perdagangan paling signifikan di planet ini.
Dari basis mereka di ibukota Yaman, Sana'a, Houthi menargetkan kapal-kapal di selat Bab-el-Mandeb saat masuk ke Laut Merah dalam perjalanan mereka menuju Terusan Suez.
Meskipun awalnya menyatakan hanya kapal-kapal menuju Israel yang menjadi target, ancaman terhadap perdagangan semakin meningkat karena kapal bendera negara lain tanpa hubungan dengan Israel juga diserang.
Baca Juga: Shin Tae-yong Resmi Coret Stafano Lilipaly, Fokus pada Winger Muda untuk TC Piala Asia 2023
Sebagai respons, kapal perang dari Prancis, Inggris, dan AS menembak jatuh beberapa drone dan misil mereka.
Pada hari Senin, AS mengumumkan telah membentuk koalisi negara-negara yang setuju untuk melakukan patroli di Laut Merah selatan guna melindungi kapal-kapal dari serangan.
Mohammed al-Bukhaiti, anggota kepemimpinan Houthi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompoknya akan menghadapi setiap koalisi yang dibentuk oleh Amerika Serikat yang dapat dikerahkan ke Laut Merah.
Bagaimana Gangguan Ini Mempengaruhi Pengiriman?
Dampak paling langsung adalah kenaikan biaya asuransi kapal yang melintasi Terusan Suez dan Laut Merah.
Biasanya, kapal harus memberi tahu perusahaan asuransi mereka saat melewati daerah berisiko tinggi dan membayar premi tambahan.
Baca Juga: Cara Membuat Suasana Lebih Manis dengan Resep Kue Natal yang Mudah Dibuat