Baca Juga: Jika Perang Dunia III Pecah, Negara Ini Diprediksi Tetap Aman dan Netral, Indonesia Termasuk?
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyebut hasil konflik sebagai kemenangan rakyat Iran, menekankan bahwa perang dipicu oleh agresi Israel.
Ia menegaskan bahwa Iran tetap tegas dalam diplomasi dan akan memprioritaskan rekonstruksi dan stabilisasi internal pascakonflik.
Donald Trump, yang berperan sentral dalam mediasi, menyatakan bahwa keberhasilan menghentikan perang merupakan "pencapaian besar."
Ia mengklaim tindakan militernya telah mencegah perang yang lebih luas dan membuka jalan bagi solusi diplomatik.
Meskipun demikian, Trump juga mengingatkan bahwa kesepakatan ini masih rentan dan bergantung pada kepatuhan kedua pihak.
Tantangan Pasca-Gencatan Senjata
Meski pertempuran telah berhenti, tantangan besar tetap mengadang. Di antaranya:
- Mengendalikan kelompok milisi proksi yang tidak terikat pada pemerintah pusat
- Menjaga komunikasi politik lintas negara tetap terbuka dan efektif
- Mengelola tekanan domestik yang muncul akibat retorika nasionalistik dan politik dalam negeri
Kesepakatan ini memang belum menjamin perdamaian jangka panjang. Namun, bagi masyarakat sipil yang menjadi korban utama dari perang, ini adalah awal dari harapan baru.
Perang dapat berhenti, tetapi pemulihan kepercayaan dan rekonstruksi sosial akan memerlukan waktu jauh lebih lama.
***