“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Artinya, tak ada seorang pun yang mampu menunda atau menghindari kematian. Wafatnya seseorang, baik di hari Kamis maupun Jumat, tetaplah menjadi bagian dari rencana Allah SWT.
Dalam kitab Panduan Salat Lengkap karya Ustadz Muhammad Syafril (2018), disebutkan bahwa zawal adalah waktu ketika matahari mulai tergelincir, yakni sekitar pukul 11.00–12.00 siang.
Jika seorang muslim meninggal antara zawal Kamis dan zawal Jumat, maka ia diyakini mendapat keistimewaan seperti halnya orang yang meninggal di hari Jumat.
Baca Juga: Bukan Ikut Aksi Demo, Affan Kurniawan Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob saat Antar Pesanan
Kamis dan Jumat Hari yang Dimuliakan
Hari Jumat sering dikenal sebagai sayyidul ayyam atau penghulu segala hari. Namun sebagian ulama menilai hari Kamis juga memiliki kemuliaan tersendiri.
Menurut mereka, seseorang yang meninggal di hari Kamis berpeluang mendapatkan perlindungan dari siksa kubur, sehingga keutamaannya tak kalah besar dibanding hari Jumat.
Kepercayaan ini memberi makna bahwa wafatnya Affan pada Kamis malam bukan hanya tragedi, tapi juga bisa dimaknai sebagai sebuah bentuk kasih sayang Allah SWT. Bagi keluarga yang ditinggalkan, pandangan ini bisa menjadi penguat di tengah duka yang mendalam.
