Meski Sahroni kemudian mengklarifikasi ucapannya, publik terlanjur kecewa.
Pernyataan itu semakin memperburuk citranya di tengah gelombang protes terhadap DPR.
Sahroni juga sempat menyatakan dukungan terhadap aparat kepolisian yang menindak tegas massa perusuh dalam demonstrasi besar di DPR RI pada Senin (25/08/25).
Ia bahkan menyinggung banyaknya pelajar yang ikut aksi tersebut.
Baca Juga: Dukung Program Sapi Merah Putih, BRI Dorong Swasembada Pangan Nasional
Situasi politik di Jakarta memanas usai gelombang demonstrasi menolak kenaikan tunjangan DPR.
Puncaknya terjadi bentrokan antara aparat dan massa di Pejompongan, Jakarta Pusat, yang berujung pada tewasnya seorang driver ojek online, Affan Kurniawan, setelah terlindas kendaraan taktis Brimob Polda Metro Jaya.
Kini, penjarahan rumah Sahroni menambah panjang eskalasi kemarahan publik terhadap DPR maupun para anggotanya yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.