METROPOLITAN.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemanggilan terhadap mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (YCQ) atau Gus Yaqut, hari ini, Senin 1 September 2025.
Gus Yaqut akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait penentuan kuota haji tahun 2024.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan bahwa pemanggilan ini merupakan bagian dari penyidikan perkara korupsi kuota haji yang sedang ditangani KPK.
Selain Gus Yaqut, dua orang lainnya berinisial IAA dan FHM juga telah dicegah bepergian ke luar negeri sejak 11 Agustus 2025 untuk memudahkan proses penyidikan.
KPK menerbitkan Surat Perintah Larangan Bepergian ke Luar Negeri terhadap ketiganya dengan alasan keberadaan mereka sangat diperlukan dalam rangka penyidikan perkara tersebut.
Baca Juga: Peringatan Keras Presiden Prabowo: Penjarahan Rumah Pejabat dan Institusi Harus Ditindak Tegas
Sementara itu, hingga kini belum ada pihak yang secara resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus kuota haji ini bermula dari pemberian tambahan kuota haji sebanyak 20.000 oleh Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia untuk mengurangi antrian jamaah.
Namun, pembagian kuota ini diduga tidak sesuai aturan, yang menyebabkan dugaan korupsi dalam proses penetapan dan pelaksanaannya.
KPK telah menghitung kerugian negara sementara mencapai Rp1 triliun lebih. Proses penyidikan juga melibatkan kerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) guna memperkuat bukti dan fakta kasus.
Baca Juga: OPINI: Rakyat Lapar di Tengah Kabinet Tambun, Refleksi Ekonomi Politik Indonesia
Kehadiran Gus Yaqut sebagai mantan Menag dalam pemeriksaan nanti diharapkan dapat memberikan keterangan yang mencerahkan proses penyidikan sehingga kasus ini dapat terungkap secara transparan dan tuntas.
Pemeriksaan hari ini menjadi titik penting dalam penanganan kasus korupsi yang berimplikasi luas pada penyelenggaraan ibadah haji yang menjadi perhatian publik dan umat Islam di Indonesia.
