METROPOLITAN.ID - Kehadiran Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan baru membawa angin segar di Kabinet Merah Putih.
Namun, sosok pria berkacamata itu tidak lepas dari sorotan, baik pernyataan ataupun tingkah lakunya, kerap menuai perhatian publik.
Tak tanggung-tanggung, Purbaya kini mendapat julukan 'Menteri Koboi', lantaran gaya komunikasinya dinilai sangat berbeda dengan pejabat tinggi lain.
Dilantik pada 9 September 2025, ia secara terbuka membahas julukan tersebut, bahkan diakui oleh pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati, saat serah terima jabatan (sertijab) di Aula Mezanin Gedung Djuanda I Kemenkeu.
Baca Juga: Siapa Kader Golkar yang Laporkan Akun Medsos Pembuat Meme Bahlil?
Ceplas-Ceplos dan Santai
Julukan 'Menteri Koboi' terrletak pada gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, lugas, dan santai, yang sangat kontras dengan persona Menteri Keuangan pada umumnya.
Purbaya dikenal menggunakan diksi yang mudah dicerna oleh masyarakat awam, menjauhi jargon ekonomi yang rumit.
Contoh paling mencolok adalah ketika ia secara blak-blakan menyebut uang yang tersimpan di Bank Indonesia (BI) sebagai 'uang nongkrong' yang siap disuntikkan atau dibagikan kepada masyarakat untuk memacu perputaran ekonomi.
Baca Juga: Harga Perak Hari Ini 22 Oktober 2025 Anjlok Tajam, Beli atau Tunda?
Penggunaan istilah ini, meski non-konvensional, berhasil menciptakan kedekatan dan pemahaman publik yang lebih baik mengenai kebijakan moneter dan fiskal.
Berani dan Langsung (Straight to the Point)
Gaya 'koboi' tidak hanya terbatas pada komunikasi, tetapi juga tercermin dalam pendekatan manajerial dan kebijakan ekonomi.
Contohnya saat ia mengancam pemotongan anggaran bagi kementerian atau lembaga yang dinilai lambat dalam menyerap anggaran yang telah dialokasikan.