Baca Juga: Jay Idzes Tampil Kokoh! Sassuolo Permalukan Atalanta 3-0 di Serie A 2025
Sejak kecil, Elham telah terbiasa hidup dalam lingkungan pesantren. Setelah menamatkan pendidikan dasar, ia memilih melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri salah satu pesantren tertua dan paling berpengaruh di Indonesia.
Di Lirboyo, Elham mendalami berbagai disiplin ilmu agama, dari tafsir, fikih, hingga kitab kuning klasik.
Pengalaman itulah yang membentuk kedalaman pemahamannya dalam menyampaikan dakwah dengan cara yang halus namun substansial.
Setelah menimba ilmu selama beberapa tahun, ia kembali ke kampung halamannya untuk mengabdikan diri. Kini, di usia 23 tahun, Gus Elham menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas 2, pengembangan dari pesantren keluarganya.
Keputusan untuk membangun dan mengasuh pesantren di tanah kelahiran menunjukkan komitmennya untuk mengabdikan ilmu bagi masyarakat sekitar, bukan sekadar mencari ketenaran di kota besar.
Meski kini dikenal luas di media sosial, Gus Elham tetap menampilkan sosok yang sederhana dan bersahaja.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2025 Usai Bezzecchi Menang di GP Portugal, Persaingan Lima Besar Memanas
Ia dikenal dekat dengan para santri dan masyarakat sekitar, sering turun langsung dalam kegiatan sosial dan pendidikan di pesantrennya.
Sikapnya yang rendah hati membuat banyak kalangan, termasuk masyarakat di luar pesantren, merasa dekat dengannya.
Dalam beberapa kesempatan, Elham menegaskan bahwa tujuan dakwahnya bukan mencari popularitas, melainkan menyebarkan kebaikan dengan cara yang mudah diterima.
Di tengah popularitasnya, banyak pula yang penasaran dengan kehidupan pribadinya. Namun hingga kini, Gus Elham Yahya masih berstatus lajang.
Dalam sejumlah kesempatan, ia dengan santai mengatakan bahwa fokusnya saat ini adalah mengembangkan pesantren, membina santri, dan memperluas jangkauan dakwah di kalangan anak muda.
