Minggu, 21 Desember 2025

Tragedi di SMPN 19 Tangsel: Siswa Kelas I Meninggal Setelah Kritis di RS Fatmawati Diduga Korban Bullying dan Mengalami Luka Serius di Kepala

- Senin, 17 November 2025 | 19:00 WIB
Bullying masih merajalela, siswa kelas satu di SMPN 19 Tangsel meninggal dunia akibat menjadi korban bullying (Instagram/@vocazine)
Bullying masih merajalela, siswa kelas satu di SMPN 19 Tangsel meninggal dunia akibat menjadi korban bullying (Instagram/@vocazine)

METROPOLITAN.ID - MH (13), siswa kelas I SMP Negeri 19 Tangerang Selatan, meninggal dunia di ruang ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Minggu pagi (16/11/2025).

Remaja malang ini diduga menjadi korban perundungan (bullying) sejak awal masuk sekolah, yang akhirnya berujung pada kondisi kritis dan meninggalnya akibat luka serius di kepala.

Kisah duka MH bermula dari dugaan kekerasan yang ia alami sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Ibunya, Y (38), mengungkapkan bahwa MH tidak hanya menerima ejekan, tetapi juga mengalami kekerasan fisik.

Baca Juga: Bogor Bike Fest 2025, Bukan Event Motor Biasa: Bisa Nonton Naff sampai Jamrud Gratis!

Puncak kekerasan terjadi pada 20 Oktober 2025, saat kepala MH dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sekelasnya.

Kondisinya yang kemudian memburuk memaksa MH dirawat intensif.

Pada awalnya, MH dirawat di rumah sakit swasta di Tangerang Selatan, namun karena kondisi yang tidak membaik, ia dirujuk ke RS Fatmawati pada 9 November 2025.

Masuk ruang ICU sejak 11 November dengan intubasi, MH berjuang melawan kondisi kritis hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir pada 16 November pagi.

Selain luka fisik akibat bullying, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengungkapkan bahwa rumah sakit menemukan adanya tumor otak yang sudah lama berkembang dan tidak diketahui sebelumnya.

Baca Juga: Siapa Helwa Bachmid? Model Muda yang Viral Usai Ungkap Dugaan Penelantaran oleh Habib Bahar

Pemkot Tangerang Selatan tengah menelusuri lebih lanjut kondisi kesehatan ini sebagai bagian dari keseluruhan upaya penanganan kasus.

Penyelidikan atas dugaan bullying ini terus dilakukan oleh Polres Tangerang Selatan, yang telah memeriksa enam saksi, termasuk guru-guru di SMPN 19.

Keterangan korban juga telah dikumpulkan dengan pendampingan keluarga, KPAI, Dinas Pendidikan, dan UPTD PPA Kota Tangsel.

Dalam responsnya, Pemkot Tangerang Selatan menegaskan telah membentuk Satgas Anti-Bullying di seluruh sekolah serta memperkuat Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) untuk mencegah kejadian serupa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X