METROPOLITAN.ID - Upaya pencarian terhadap tiga korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, terus dikebut.
Hingga kini, ketiga korban tersebut masih belum ditemukan dan belum dapat teridentifikasi. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengerahkan hingga 1.000 personel gabungan untuk memperluas operasi pencarian.
Kepala Basarnas menjelaskan bahwa pengerahan personel dalam jumlah besar dilakukan karena luas area terdampak longsor mencapai 12 hektare, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk menyisir setiap titik potensial.
Hasil penelusuran tim penyelamat menunjukkan bahwa material longsor menggeser bangunan dan warga hingga puluhan meter dari titik awal.
Pergerakan tanah yang masif ini menyulitkan identifikasi area yang diduga menjadi lokasi para korban tertimbun.
Baca Juga: Besok, 1.827 PPPK Paruh Waktu Pemkot Sukabumi Dilantik di GOR Merdeka
Medan yang labil, curah hujan tinggi, serta tumpukan material setinggi beberapa meter menjadi hambatan terbesar bagi petugas.
Alat berat seperti ekskavator diturunkan untuk mempercepat proses evakuasi, namun penggunaannya harus sangat hati-hati agar tidak menimbulkan longsor susulan.
Selain itu, beberapa area tidak dapat dijangkau oleh alat berat karena kontur tanah yang terjal.
Petugas terpaksa melakukan penggalian manual menggunakan cangkul, sekop, hingga alat pendeteksi tanda-tanda kehidupan.
Operasi besar ini melibatkan berbagai unsur, antara lain:
• Basarnas
• BPBD Cilacap
Baca Juga: Tersembunyi di Situbondo! Apa Saja Keunikan Desa Wisata Kampung Blekok yang Bikin Turis Penasaran?