Minggu, 21 Desember 2025

Prabowo Sudah Kantongi Penyebab Banjir Sumatera, Benarkah Ada Indikasi Pembalakan Liar?

- Rabu, 3 Desember 2025 | 13:54 WIB
Prabowo Sudah Kantongi Penyebab Banjir Sumatera. (Jiddan/Metropolitan)
Prabowo Sudah Kantongi Penyebab Banjir Sumatera. (Jiddan/Metropolitan)

 

METROPOLITAN.ID - Pemerintah pusat kini mencermati secara serius penyebab banjir besar yang melanda tiga provinsi di Sumatera pada sepekan terakhir.

Presiden Prabowo Subianto disebut telah menerima laporan lengkap mengenai faktor pemicu bencana tersebut, yang menelan banyak korban jiwa dan merusak ribuan fasilitas publik di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Informasi itu disampaikan Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Menurutnya, Kepala Negara sudah mengantongi data dan analisis rinci dari kementerian serta lembaga terkait atas bencana hidrometeorologi ekstrem itu.

"Sudah, sudah, sudah dapat masukan yang komprehensif," kata Muzani.

Baca Juga: Berapa Total Donasi Untuk Korban Bencana di Sumatera yang Dikumpulkan oleh Ferry Irwandi? Dukungan Publik Terus Mengalir

Meski demikian, Muzani tidak merinci isi laporan dimaksud, termasuk apa penyebab utama yang disampaikan kepada Presiden.

Ia memilih irit bicara ketika ditanya apakah kerusakan hutan akibat penebangan kayu menjadi salah satu faktor pemicu.

Sektor kehutanan memang menjadi sorotan publik pasca banjir besar menerjang sejumlah daerah.

Termasuk di media sosial, muncul beragam unggahan yang memperlihatkan tumpukan kayu gelondongan terbawa arus dan terdampar di area permukiman. Kondisi tersebut mencurigakan banyak pihak.

Muzani pun tidak menampik adanya indikasi praktik pembalakan liar (illegal logging). Ia menyebut penampakan batang kayu yang hanyut terbawa banjir tampak bukan dari penebangan baru, melainkan telah menjadi stok kayu lama.

Baca Juga: Resmikan Gapura Rp1,9 Miliar, Wali Kota Ayep Zaki Sebut Awal dari Agenda Besar

“Kalau dari lihat gambar-gambar dan foto-foto yang kami saksikan, entah di Aceh, entah di Sumatera Utara, sepertinya kayu-kayu yang hanyut itu kayu-kayu hasil tebangan itu, yang cukup lama, bukan kayu-kayu yang ditebang baru-baru atau kayu-kayu yang roboh karena terjangan badai,” timpalnya.

Ia menduga keberadaan kayu-kayu tersebut menguatkan kemungkinan aktivitas pembalakan liar masih terjadi di beberapa titik hutan Sumatra.

Sampai kini pemerintah pusat masih melakukan asesmen menyeluruh, termasuk menghitung kerusakan lingkungan, dampak sosial ekonomi, dan upaya percepatan pemulihan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X