Dengan pola keberangkatan yang terkonsentrasi pada jam tertentu, potensi penumpukan kendaraan di gerbang tol, rest area, dan jalan penghubung akan meningkat signifikan.
Untuk memperlancar mobilitas, Kemenhub juga menyiapkan langkah-langkah berikut:
1. Transportasi Udara
• Potensi delay akibat cuaca ekstrem harus diantisipasi dengan early warning BMKG.
• Maskapai diminta menambah frekuensi di rute padat seperti Jakarta–Surabaya, Jakarta–Denpasar, dan Jakarta–Medan.
2. Transportasi Laut
• Pengetatan standar keselamatan pelayaran, terutama di wilayah rawan gelombang tinggi seperti selatan Jawa dan perairan Maluku.
• Penambahan kapal di rute penyeberangan Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk.
3. Transportasi Kereta Api
• Penambahan armada kereta jarak jauh.
• Pengamanan jalur KA dari potensi longsor dan banjir.
Dengan jutaan masyarakat yang akan melakukan perjalanan, Komisi V DPR meminta pemerintah menyusun langkah sistematis untuk mencegah kemacetan parah, gangguan cuaca, hingga potensi kecelakaan.
Mitigasi sejak dini dinilai sebagai kunci agar perjalanan Nataru 2025–2026 berjalan aman dan nyaman.