METROPOLITAN.ID - Di tengah sisa-sisa duka usai bencana, tawa kecil anak-anak kembali terdengar di Posko Batu Hula, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Selasa 9 Desember 2025.
Untuk kali keempat, Relawan Gerakan Anak Negeri (GAN) hadir membawa secercah harapan melalui kegiatan trauma healing bagi anak-anak penyintas bencana.
Dipimpin Dalim Nurdin, tim relawan membuka ruang bagi anak-anak untuk bermain, tertawa, dan mengekspresikan diri.
Baca Juga: Bawa Obat-obatan, Gerakan Anak Negeri Tempuh Jarak 1.665 Kilometer Menuju Posko Tapanuli Selatan
Dari permainan singkat hingga tebak-tebakan, hingga kegiatan membuat Pohon Harapan dari karton.
Setiap momen dibuat untuk membangkitkan keceriaan dan mengobati luka batin yang tersembunyi.
“Di Pohon Harapan ini, mereka menuliskan semua yang ada di hati—cita-cita, impian, bahkan ketakutan mereka setelah bencana,” ungkap Dalim.
Baca Juga: Berlangsung 3 Hari! Sukabumi Mulai Operasi Opsen PKB, Ratusan Kendaraan Terjaring di Hari Pertama
Setiap goresan tulisan adalah cermin dari kekuatan dari hati anak-anak yang meski terluka, tapi masih mampu berharap
Kegiatan trauma healing ini bertujuan untuk membuat anak-anak penyitas bencana lebih ceria dan memiliki kegiatan positif.
Menurut Dalim, keceriaan anak-anak adalah hal yang paling berkesan bagi tim relawan. "Ketika mereka tersenyum, ketawa itu sebuah hal yang berkesan bagi saya dan juga bagi mereka pastinya," katanya.
Salah seorang anak penyitas bencana, Mahlil mengaku senang bisa mengikuti kegiatan trauma healing ini.
"Senang, baru pertama kali. Cita-cita saya jadi guru," katanya.
Di tempat terpisah, anak penyitas bencana lainnya, Arka menambahkan, dirinya diajak bermain kereta-kereta api-an dan tebak-tebak. "Sangat senang, tadi main kereta api, tebak-tebakan, main presiden, main negara, ibu kota," ucap bocah yang masih duduk dibangku kelas empat sekolah dasar ini.