METROPOLITAN.ID - Sebanyak 17 jenazah korban banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, akan dimakamkan secara massal pada siang ini, bersama tujuh jenazah korban lainnya, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bungus, Kota Padang.
Para jenazah akan dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Raya Ahmad Khatib Al Minangkabawi sebelum dikebumikan.
Keputusan pemakaman massal diambil karena tidak ada satu pun dari sampel DNA 17 jenazah tersebut yang cocok dengan data keluarga warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga. Selain itu, tidak ada pihak yang mengklaim mereka sebagai kerabat.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam, Villa Erdi, menyampaikan bahwa dari 17 jenazah tersebut:
Baca Juga: Selamat! Sukabumi Masuk 9 Kota Paling Inovatif se-Indonesia pada Ajang IGA 2025
- 9 jenazah laki-laki
- 5 jenazah perempuan
- 3 bagian tubuh manusia yang ditemukan terpisah akibat derasnya arus banjir bandang
Semua jenazah telah melalui proses identifikasi, namun hasil DNA menunjukkan ketidakcocokan, sehingga tidak dapat dipastikan identitasnya. Pemerintah kemudian memutuskan pemakaman massal sebagai langkah terakhir dengan tetap menjunjung prosedur kemanusiaan.
Sebelum pemakaman massal ini, 10 jenazah korban banjir bandang telah dimakamkan di TPU Sungai Jariang, Kecamatan Lubuk Basung, Agam. Rinciannya:
- 8 jenazah dimakamkan atas permintaan keluarganya
- 2 jenazah dimakamkan tanpa identitas karena tidak ada keluarga yang mengklaim
Langkah ini merupakan bagian dari percepatan penanganan korban meninggal dunia yang jumlahnya terus meningkat dari hari ke hari.
Bencana banjir bandang, tanah longsor, dan banjir meluas yang melanda Kabupaten Agam menjadi salah satu bencana paling mematikan di Sumatera Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Data terkini menunjukkan:
- 188 korban meninggal dunia
- 72 orang belum ditemukan
- 13 korban masih dirawat di fasilitas kesehatan
- 4.117 warga mengungsi
- 988 warga terdampak atau terisolasi akibat akses yang terputus
Pemerintah daerah bersama Basarnas, TNI, Polri, BNPB, dan relawan terus melakukan pencarian korban hilang meski terkendala cuaca buruk dan akses jalan yang rusak parah.
Banjir bandang juga mengakibatkan kerusakan fisik yang sangat besar di berbagai wilayah Agam.
Data terbaru menunjukkan:
Kerusakan Rumah dan Infrastruktur