Liska Sari mengungkapkan bahwa tujuan utama dari inovasi ini adalah untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas Ciangsana yang bebas dari TB anak pada tahun 2025.
Dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program dalam upaya ini, diharapkan cakupan skrining TB anak dapat meningkat, pelayanan kesehatan TB anak lebih mudah diakses oleh masyarakat, serta terciptanya lingkungan yang bebas dari TB anak di wilayah kerja Puskesmas Ciangsana.
Diharapkan bahwa inovasi SI CANTIK TB ini dapat menjadi langkah awal yang baik dalam mengendalikan dan mengurangi angka kasus TB anak di wilayah Kabupaten Bogor. Kepala Puskesmas Ciangsana juga berharap agar inovasi ini dapat diadopsi oleh puskesmas lain di seluruh
Indonesia guna meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan TB anak secara nasional.
Inovasi yang dilakukan oleh Puskesmas Ciangsana dalam skrining TB anak dengan barcode merupakan langkah yang inovatif dan diharapkan dapat meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bagi anak-anak yang terdampak TB.
Semoga inovasi ini dapat menjadi contoh yang diadopsi oleh puskesmas lainnya dan membantu dalam upaya pencegahan dan penanganan TB anak di seluruh Indonesia.***