Linakes akan memberikan informasi langsung kepada ibu hamil dan keluarga tentang manfaat persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, risiko persalinan yang tidak dilakukan di fasilitas medis, serta pentingnya mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan yang terlatih.
Baca Juga: Lestarikan Budaya Sunda, Kota Bogor Kini Punya Perda Pemajuan Kebudayaan Daerah, Ini Isinya
Salah satu keberhasilan program ini terletak pada keterlibatan kader siaga yang berada di setiap posyandu. Mereka berperan penting dalam mengidentifikasi ibu hamil yang akan melahirkan dan
mengarahkan mereka untuk mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu, tokoh agama juga memberikan pemahaman melalui dalil-dalil agama tentang pentingnya perawatan kesehatan ibu hamil dan persalinan di fasilitas kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, program "Siap Siaga Ngajuru" telah mencapai hasil yang signifikan. Terjadi peningkatan jumlah ibu hamil yang melahirkan di tenaga kesehatan dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, jumlah ibu hamil yang bersalin di fasilitas kesehatan meningkat sebesar 30%.
Selain itu, angka kematian ibu dan bayi juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Dukungan dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Masyarakat yang awalnya memiliki kepercayaan dan sikap negatif terhadap persalinan di fasilitas kesehatan, kini telah berubah menjadi lebih percaya dan meyakini pentingnya mendapatkan perawatan yang tepat dan aman.
Kolaborasi antara Puskesmas, keluarga, kader, linsek, dan tokoh agama memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal, mengurangi risiko komplikasi, serta menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
Puskesmas Gobang berkomitmen untuk terus mengembangkan program "Siap Siaga Ngajuru" dan meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
Program ini telah memberikan manfaat yang nyata dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam perawatan kesehatan maternal. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.***