Namun, nasib sial pun dialami Maryam. Bukannya untung, ia merasakan hal serupa, yakni tertipu bualan manis LM.
”Tapi dijanjiinnya balik lagi. Seiring berjalannya waktu, tepat satu tahun, dia (pelaku, red) nggak punya uang. Terus diperpanjang lagi satu tahun, 2018 ke 2019. Nah, dari 2017 itu bayarannya bagus. Tapi masuk tahun ketiga, pembayarannya malah ngaco,” katanya.
”Saya ancam saja supaya saya bisa setop. Tapi dia malah nawarin lagi Rp60 juta. Kata saya, balikin uang saya dulu. Akhirnya dibalikin lah uang saya besarnya Rp30 juta. Sisanya masih ada di dia Rp30 juta, uang saya,” sambung Maryam.
Maryam pun berharap polresta bergerak cepat menangkap LM yang saat ini tengah melarikan diri.
”Sudah dari bulan sembilan. Sampai sekarang kita minta perkembangan dan mau nagih laporan ke polisi dan menanyakan,” kesal Maryam.
Bukan hanya Essih dan Maryam. Banyak pula emak-emak lainnya yang menjadi korban LM. Bahkan, pada pekan lalu, ada belasan emak-emak yang mendatangi Polresta Bogor Kota.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila mengaku tengah melakukan penyelidikan terkait kasus investasi diduga bodong dengan modus gadai kontrakan yang dilakukan terlapor berinisial LM.
Status penyelidikan sendiri ditetapkan setelah jajaran Satreskrim Polresta Bogor Kota melakukan gelar perkara yang dilakukan baru-baru ini.
Baca Juga: Terduga Pelaku Investasi Bodong di Bogor Dikenal Tetangga Pribadi yang Sopan
”Untuk penetapan tersangka, masih berproses. Kami naikkan dulu statusnya menjadi penyelidikan,” kata Rizka Fadhila kepada wartawan, Kamis (23/2).
Ia menuturkan, saat ini pihak yang mengaku menjadi korban dalam kasus investasi gadai kontrakan berjumlah 20 orang.
”Untuk total kerugian masih kami lakukan perhitungan. Karena dari hasil pemeriksaan juga, beberapa korban sebenarnya telah menerima uang,” ujarnya.
”Tetapi akan kami pisahkan, apa yang disebut dengan hasil investasi atau akal-akalan belaka,” tegasnya. (rez/feb/run)