METROPOLITAN.ID - Bekerja sama dengan IBEKA, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hortikultura bagi petani daerah.
Kegiatan yang memiliki jargon 'Petani Berdaya, Indonesia Sejahtera' ini menyasar para petani daerah dalam meningkatkan kapasitas inovasi pertanian serta nilai tambah tanaman hortikultura.
Bimtek Hortikultura 2023 digelar dalam 3 batch. Setiap batch dilaksanakan selama lima hari. Bimtek ini dibuka Direktur Eksekutif IBEKA, Sapto Nugroho.
Baca Juga: Hatur Nuhun Ambu Anne! Jalan di Kampung Pojok Pasirangin Sudah Mulus
“Bimbingan teknis ini menjadi wadah untuk petani dengan latar belakang dan asal yang berbeda untuk saling berjejaring dan berbagi ilmu serta pengalaman potensi desa yang melimpah seperti kekayaan rempah lokal yang berlimpah, seharusnya mampu secara mandiri menghasilkan produk inovasi yang memiliki nilai ekonomis dan nilai tambah dari tanaman rempah ini secara mandiri, sebagai kekuatan desa," katanya.
Sapto berharap awal dari bimbingan teknis ini memberikan suatu nilai tambah bagi para petani. Kegiatan ini merupakan salah satu usaha kami bersama dengan Ditjen Hortikultura Kementan untuk memberdayakan para petani.
"Kami berharap lewat bimtek tercipta kreativitas, peluang usaha dan nilai tambah dari usaha tanaman rempah, sebagai sumber daya hayati lokal," ujar Sapto Nugroho lewat siaran pers yang diterima Metropolitan.id, Selasa 7 Maret 2023.
Baca Juga: Aktor Senior Ikranegara Berpulang, Ini Deretan Film yang Pernah Dibintanginya
Founder Yayasan IBEKA, Tri Mumpuni menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan bimtek merupakan salah satu usaha investasi insani. Di mana, pihaknya ikut berperan mempersiapkan kemampuan masyarakat dalam menerima program-program yang telah disiapkan oleh pemerintah khususnya Kementerian Pertanian.
"Selain itu mampu membawa teknologi sedekat mungkin dengan masyarakat dengan tetap menghargai nilai-nilai luhur lokal," ujar Tri Mumpuni.
Materi yang dibawakan sesuai dengan tema kegiatan yaitu Budidaya Tanaman Rempah, bagaimana mengelola tanaman rempah, meningkatkan nilai tambah produk segar maupun olahan, hingga cara memasarkan produk yang baik.
Baca Juga: Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Purwakarta Merangkak Naik
Selain itu materi tambahan lainnya adalah pengolahan limbah berupa eco enzyme, sehingga bisa menghasilkan zero waste.
Bahkan limbah hasil olahan rempah dan sampah rumah tangga yang selama ini dianggap tidak bernilai, ternyata dapat dimanfaatkan kembali, baik untuk kebutuhan kebersihan rumah tangga maupun sebagai pestisida dan pupuk bagi pertanian.
Artikel Terkait
Yayasan IBEKA Ikut Ambil Bagian di Acara Forum Investasi G20
Lewat Bimtek Ini Yayasan IBEKA Ingin Wujudkan Kemandirian Petani
Kembangkan Potensi Lokal, IBEKA dan PT Link Net Ajak Warga Ini Olah Pisang Jadi Tepung dan Aneka Kue