METROPOLITAN.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan terobosan guna mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka yang difasilitasi melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Hingga akhir 2022, tercatat sudah ada lebih dari 151 ribu satuan pendidikan yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Pada 2023, pendaftaran Kurikulum Merdeka dapat dilakukan melalui PMM.
”Mari jadikan momentum ini sebagai langkah awal, serentak bergerak untuk wujudkan pembelajaran berkualitas bagi semua bersama Kurikulum Merdeka,” ujar Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, kemarin.
Baca Juga: 2024 Semua Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka
Pendaftaran Kurikulum Merdeka kini dapat dilakukan melalui PMM sejak 6 Februari hingga 31 Maret 2023. Pendaftaran implementasi Kurikulum Merdeka hanya dapat dilakukan melalui akun belajar.id yang dimiliki kepala satuan pendidikan melalui PMM.
Anindito menambahkan, proses pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih fleksibel. Untuk itu, idealnya Kurikulum Merdeka dapat dan harus disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki, visi-misi sekolah, serta sesuai kebutuhan belajar peserta didik.
“Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di semua satuan pendidikan dan di semua daerah dengan berbagai kondisi. Satuan pendidikan agar memahami betul kebijakan ini secara komprehensif,” jelasnya.
Baca Juga: Implementasi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Kurikulum itu dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas dan dukungan bagi pendidik dalam bergotong royong menciptakan pembelajaran yang sesuai kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, saat peluncuran Merdeka Belajar episode ke-15, menyebut Kurikulum Merdeka mendorong satuan pendidikan agar dapat mengimplementasi Kurikulum Merdeka sesuai kesiapan masing-masing. Terdapat tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang implementasi Kurikulum Merdeka.
Baca Juga: Kurikulum Merdeka Hapus Penjurusan Kelas X SMA
Pilihan itu, pertama, menerapkan beberapa bagian Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan. Kedua, menerapkan Kurikulum Merdeka dengan perangkat ajar yang telah disiapkan. Ketiga, menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.
Merujuk pada kebijakannya, implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri merupakan pilihan bagi satuan pendidikan berdasarkan kesiapan masing-masing. Pilihan pertama adalah Mandiri Belajar, di mana satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.
Artikel Terkait
Gelar Open House, SDS Al Amien Bojonggede Ajak Calon Siswa Naik Flying fox
Kemendikbudristek Pastikan Program KIP-K Masih Ada, Yang Mampu Bayar Kuliah Dilarang Ngaku Miskin
Siswa SD Generasi Ahad i-School Bojonggede Belajar Bikin Taplak Bermotif Daun Singkong lewat P5
Ratusan Siswa SMAN 1 Cisarua Bogor Belajar Kedirgantaraan di AAU Yogyakarta
Taman Plaza Inovasi IPB Perkuat Program Green Campus