Senin, 22 Desember 2025

Siswi SMP di Kota Bogor Lompat dari Lantai 3 Sekolah Karena Bullying, Ini Pesan Ketua KPAID

- Senin, 2 Oktober 2023 | 20:28 WIB
Ketua KPAID Kota Bogor Dede Siti Aminah meminta para orang tua dan dinas terkait untuk lebih waspada. (Devina/Metropolitan )
Ketua KPAID Kota Bogor Dede Siti Aminah meminta para orang tua dan dinas terkait untuk lebih waspada. (Devina/Metropolitan )

Kasus ini pun mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor.

"Untuk kejadiannya sudah terjadi beberapa bulan yang lalu. Kejadiannya di sekolah atau Boarding School yang ada di Kecamatan Bogor Tengah," kata Wakil Ketua KPAID Kota Bogor, Wiwit Liftiani kepada wartawan, Minggu 1 Oktober 2023.

Menurut dia, kasus siswi SMP melompat dari lantai 3 bangunan sekolah ini terjadi karena korban mengalami bullying dari salah satu rekannya yang ada di sekolah.

Kemudian, pada saat hari kejadian, karena diduga korban sudah tidak tahan dengan aksi bullying ini, dia melompat dari lantai 3 bangunan sekolah.

"Mungkin karena gak tahan ya, kan daya tahan seseorang anak juga berbeda-beda ketika menghadapi bullyan, kita juga tidak bisa menyalahi kondisi si anak dalam arti ya mungkin sudah sangat keterlaluan versi dia (korban), meski bully verbal atau ucapan, (tapi) berulang," ucap dia.

"Jadi intinya ketika dia sudah gak nyaman lah ya secara psikis, akhirnya dia loncat, dari lantai 3 ke lantai 2," sambung Wakil Ketua KPAID Kota Bogor itu.

Meski begitu, diyakini Wiwit Liftiani, dari kejadian ini korban masih selamat. Namun, mengalami luka di bagian kaki.

"Gak sampai fatal, retak di bagian selakangan kaki dan sekarang alhamdulillah sudah sehat, sudah dibawa ke rumah sakit, sudah dilakukan pengobatan," imbuh dia.

"Dan alhamdulillah sampai hari ini anaknya sudah sehat kembali, dan secara psikologis anaknya alhamdulillah sudah kembali ceria dan normal," lanjut Wakil Ketua KPAID Kota Bogor.

Disinggung apakah korban sudah kembali bersekolah, Wiwit Liftiani memastikan bahwa korban sudah kembali sekolah. Namun, di sekolah yang berbeda.

"Sudah sekolah lagi, (tapi) sudah pindah. Akhirnya pindah ke sekolah lain, masih di Bogor juga," ungkap Wiwit Liftiani.

Adapun, dilanjutkan Wakil Ketua KPAID Kota Bogor, setelah memastikan korban bisa beraktivitas normal kembali, tindakan selanjutnya yang dilakukan pihaknya adalah memanggil dan meminta klarifikasi terhadap pemilik yayasan sekolah tersebut.

"Kemarin kami sudah memanggil pihak sekolah atau yayasan tempat terjadinya bully ini, kami juga sudah dapat kronologinya dan dapat klarifikasi semuanya," beber dia.

"Alhamdulillah cukup persuasif lah, dan kita kasih beberapa advice atau masukan, saran dan sebagainya untuk tidak terulang lagi," ucap Wiwit Liftiani.

"Alhamdulillah pihak yayasan menerima lah ya semua masukan dan saran kita untuk semoga tidak terjadi lagi, ini kan jadi pelajaran penting dan berharga buat sekolah," lanjut dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X