Kendati demikian, Abi Basri mengaku bahwa kenaikan harga ayam potong tentu mempengaruhi pendapatan penjualannya.
Baca Juga: Tebingan di Katulampa Bogor Longsor, 2 Motor Jatuh ke Sungai Ciliwung
"Yaa dampaknya jadi sepi penjualan, biasanya penjualan bisa sampai 150-200 ekor per hari, sekarang paling 100 ekor, ditambah langganan juga biasanya beli 10 kg, jadi 5 kg sekarang. Jadi memang kenaikan ini bertahap sudah dua minggu sampai sekarang," katanya.
Selain itu, komoditi di Pasar Bogor yang alami kenaikan yakni telur ayam.
Harga telur ayam di Pasar Bogor bisa mencapai Rp31 ribu per kilogram, dari harga sebelumnya 'hanya' Rp26 ribu.
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Purwakarta Gelar Pasar Murah jelang Ramadan, Catat Waktu dan Lokasinya!
"Harga naik terus sudah dua minggu ini, bisa jadi naik lagi sampai puasa," kata penjual telur di Toko Akbar Telor, Aji.
Aji menyebut kenaikan harga telur tidak terlau berdampak pada omzet penjualan. Sebab harga tekur memang relatif naik turun.
"Kalau penjualan sih stabil yaa, naik turun harga konsumen udah tau. Tapi sekarang mau puasa emang naik terus biasanya," kata dia.
Adapun faktor kenaikan harga telur, masih kata Aji, dikarenakan harga pakan ayam engalami kenaikan.
"Selain pakan, stok juga biasanya limit atau terbatas, jadi mempengaruhi harga juga," tutup dia.***
