Pada saat itu polisi membantah atas penambakan terhadap korban. Ia hanya mengaku menembakan pistol ke bagian atas.
"Dia bilang kita nggak nembak korban, kita cuma nembak ke atas sebanyak tiga kali," Imbuhnya.
Namun Siti Cholilah juga mendapatkan cerita dari teman korban bahwa salah satu diduga oknum polisi menodongkan pistol ke arah depan dan mendengar suara tembakan dari pistol oknum.
"Pas tembakan kedua dia dengar korban menjerit, tapi tidak tahu itu tembakan atau apa. Lalu korban berlari ke arah salah satu restoran," tuturnya.
"Tapi lama-lama matanya gelap dan banyak darah. Di situ dia setengah pingsan, dia dibawa ke rumah sakit Nur Raida. Terus karena peralatannya kurang lengkap, jadi dia dilarikan ke PMI," tambahnya.
Menanggapi itu, Kapolsek Bogor Utara, Kompol Puji Astono mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kedoktetan.
"Untuk korban GR kami tunggu dulu, itu termasuk diduga pelaku. Nanti kami tunggu proses dari kedokteran," kata Kompol Puji Astono.
Sementara, kejadian ini sendiri berawal dari kejadian tawuran pelajar pada Kamis, 18 Juli 2024, sekitar pukul 20:30 WIB. Yang mana, sekolah yang terlibat tawuran ini merupakan SMA Negeri dan SMA Swasta.
"Informasinya kedua sekolah ini berjanjian di media sosial melalui Instagram," ucap Kompol Puji Astono.
Kejadian tawuran ini diketahui oleh pihak kepolisian yang sedang melakulan patroli di kawasan tersebut.
Disisi lain, tawuran memang berhasil diredam oleh pihak kepolisian. Akan tetapi, ada satu pelajar yang mengalami luka.
"Terdapat satu korban luka yang mengalami luka di bagian tangan korban," tandas Puji Astono. (Rifal)