Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Bogor juga meresmikan Si Aktif Bogor yang merupakan sistem yang akan mengoptimalkan pemberdayaan perempuan Kabupaten Bogor, melalui peningkatan komitmen stakeholder multipihak dalam percepatan pemberdayaan perempuan yang mendukung ketahanan keluarga menuju keluarga berkualitas.
"Melalui Si Aktif Bogor, kita bersama-sama berkomitmen untuk membangun keluarga yang berkualitas dan tangguh. Dengan memberdayakan perempuan, kita tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu, namun juga memperkuat fondasi keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat Siska Gerfianti menjelaskan, ada lima arahan Presiden yang harus dilaksanakan bersama.
Pertama, peningkatan peran perempuan dalam kehidupan usaha berperspektif gender.
Kedua, peningkatan peran perempuan dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
Ketiga, penurunan angka pekerja anak. Keempat, penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kelima, penurunan angka perkawinan anak.
“Lima arahan presiden ini tentu menjadi dasar bagi kita semua Untuk bersama-sama mengatasi berbagai permasalahan perempuan dan anak di Provinsi Jawa Barat," jelas Siska.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi multipihak untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di Jawa Barat, terutama di Kabupaten Bogor.
"Mengapa kita mendorong pertumbuhan ekonomi ini lewat perempuan. Karena jika perempuan sudah berdaya secara ekonomi, maka tidak akan kemana-mana, pasti untuk kepentingan keluarga, untuk kesejahteraan keluarga," pungkasnya.***