Saat itu, A seperti biasa melaksanakan tugasnya sebagai penjaga pintu masuk loket.
Lalu sekira pukul 11. 00 WIB, datang mobil angkot trayek 52 jurusan Leuwiiang - Gunung Picung yang akan masuk ke kawasan wisata TNGHS Gunung menir Ciasihan.
"Lalu A menghampiri angkot tersebut dan menanyakan akan kemana, lalu salah satu yang ada di mobil angkot tersebut mengatakan akan ke Curug Ciparay. Lalu A menjelaskan bahwa Curug Ciparay tersebut masuk ke kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Gunung Menir Ciasihan," ungkapnya.
A juga menjelaskan bahwa untuk masuk ke kawasan TNGHS pengunjung diharuskan membeli tiket di gerbang sebesar Rp32 ribu yang mana Rp30 ribu untuk tiket PNBP dan Rp2 ribu untuk asuransi jiwa.
Baca Juga: Apresiasi Ketua DPRD Bogor Atas Kinerja BPK RI Jabar, Komitmen Wujudkan Tata Kelola yang Lebih Baik
Mendapat penjelasan tersebut, salah satu pengunjung di dalam angkot yang berjumlah delapan orang merasa keberatan dengan harga tiket yang A jelaskan.
Pengunjung tersebut lalu meminta kebijakan atau diskon karena menurutnya harga tiket tersebut sebesar Rp12.500 per orang.
Namun, A menjawab bahwa per tanggal 1 November 2024 telah ada kenaikan harga tiket dari yang semula Rp9.500 per orang menjadi Rp32.000 per orang.
"Setelah A jelaskan kembali, tetap merasa keberatan sehingga A memberikan kebijakan agar pengunjung tidak kecewa dan bisa masuk ke dalam kawasan TNGHS yang seharusnya per orang membayar tiket sebesar Rp32.000 dikali delapan yaitu Rp256.000 didiskon menjadi sebesar Rp150.000 yang harus dibayarkan dari penumpang angkot kepada A," terang Heri.
Setelah itu, salah satu pengunjung tersebut sepakat untuk membayar Rp150.000 hingga akhirnya pengunjung tersebut melakukan pembayaran di loket sambil mengambil tiket.
"Pihak Kepolisian sudah melakukan tindakan dengan mencari serta mengamankan diduga pelaku dan sudah melakukan pemeriksaan," jelasnya.
"Untuk saat ini diduga pelaku telah mengakui atas perbuatannya dan pihak kepolisian memberlakukan pembinaan serta pengawasan terhadap diduga pelaku untuk tidak melakukan hal serupa ke depannya dan berkoordinasi dengan pihak pengelola wisata taman nasional" pungkasnya.***