METROPOLITAN.ID - Tak ingin kejadian wisatawan Jepang yang sempat viral kembali terulang, Wali Kota Bogor, Dedie Rachim bakal menindak pengamen yang beraksi di angkutan kota (angkot) di Kota Bogor.
Secara umum, Dedie Rachim menegaskan bahwa dirinya akan memulihkan nama baik Kota Bogor dari aksi-aksi premanisme.
Hal ini merupakan jawaban dari kejadian yang dialami oleh wisatawan asal Jepang di Kota Bogor beberapa waktu.
Sebagai informasi, sebelum menjabat sebagai Wali Kota Bogor pada November 2024, sempat viral sebuah video yang memperlihatkan pengakuan wisatawan asal Jepang tentang perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya dari dua orang pengamen saat menaiki angkutan kota (angkot) .
Hal tersebut Dedie Rachim tegaskan saat berdialog bersama jurnalis dari berbagai media cetak, online, maupun elektronik di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Kamis (27/3/2025) sore.
Dialog tersebut membahas beragam langkah konkret dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Bogor.
Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin Silaturahmi dengan Ulama Kota Bogor
Salah satunya adalah permasalahan premanisme dan perilaku oknum punk serta pengamen yang mengintimidasi dan meresahkan masyarakat. Mereka akan ditindak oleh Satgas Pemberantasan Premanisme Kota Bogor.
"Tidak boleh ada lagi penumpang angkot yang diganggu oleh pengamen. Itu langkah konkret dari Satgas Pemberantasan Premanisme di Kota Bogor," tegas Dedie Rachim.
Dedie Rachim menambahkan, bahwa dirinya sudah memberikan perintah kepada Satgas Pemberantasan Premanisme Kota Bogor untuk membongkar tempat kumpul mereka,
Hal ini diakuinya sebagai bentuk komitmen mengembalikan Kota Bogor yang kondusif.
"Jadi, saya sudah perintahkan agar tempat kumpul mereka kita bongkar sebagai komitmen kita untuk mengembalikan Kota Bogor agar kondusif," tutur Dedie Rachim.
Dengan demikian, ditegaskan Dedie Rachim, di Kota Bogor tidak boleh lagi ada pengamen, yang ada hanyalah seniman jalanan.