METROPOLITAN.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak Pemerintah Kota Bogor untuk patungan membangun jalan baru di lokasi longsor Batutulis di Jalan Saleh Danasasmita, Kota Bogor.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyebut kebutuhan pembangunan jalan baru pengganti Jalan Saleh Danasasmita yang terputus akibat longsor Batutulis mencapai Rp40 miliar.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sempat mendatangi langsung ke lokasi bencana jalan amblas di Batutulis, pada Senin 14 April 2025.
Baca Juga: Nathalie Holscher Viral Disawer, Totalnya Capai Rp150 Juta!
Ia meminta Pemkot Bogor untuk mempercepat pembangunan jalur alternatif, serta mengusulkan agar biaya pembebasan lahan dan pembangunan dibagi antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bogor.
"Gini aja, pembebasan berapa? Mau nggak setengah-setengah? ya sudah deal ya, setengahnya (lagi) dari pemerintah Kota (Bogor), biar cepat," kata Dedi Mulyadi di depan Wali Kota Bogor Dedie A Rachim serta Wakil Wali Kota Jenal Mutaqin dan jajaran, Senin 14 April 2025.
Ia menyampaikan bahwa jalan yang terdampak tidak akan dibangun kembali, melainkan akan dikonversi menjadi kawasan ruang terbuka hijau bernama "Leuweung Batutulis".
Baca Juga: Qatar Siap Investasikan Dana Rp33,5 Triliun buat Danantara
Dedi menyebut area bekas longsor akan dihijaukan kembali dengan pohon-pohon lokal khas Bogor sebagai bagian dari revitalisasi lingkungan.
Langkah ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi risiko bencana serupa di masa depan.
Selain itu, langkah tersebut menjadi bagian dari upaya pemulihan mobilitas warga sekaligus memperkuat infrastruktur agar lebih tahan terhadap bencana.
Diketahui, Jalan Saleh Danasasmita yang berada di kawasan Batutulis, Kota Bogor, mengalami amblas akibat longsor hebat. Kondisi ini menyebabkan akses menuju Stasiun Batutulis, Cipaku, Pamoyanan dan sekitarnya terganggu dan berdampak pada kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi.
Pemerintah Kota Bogor pun bergegas menanggapi situasi ini dengan menyiapkan rencana pembangunan jalur alternatif sejauh 200 meter sebagai solusi pengganti. Proyek ini direncanakan akan menelan anggaran sekitar Rp40 miliar.
Adapun, anggaran ini sudah mencakup untuk pembebasan lahan dan pembangunan jalan yang memiliki panjang sekitar 200 meter persegi.