Sementara bagi mereka yang sudah lebih dahulu bekerja, namun belum memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan, diberi kesempatan sampai dengan tahun 2028 untuk memenuhi standar wajib profesi.
Bila sampai waktu yang ditentukan tak kunjung memenuhi persyaratan, maka mereka akan dialihkan ke posisi administratif. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan tetap berada di tangan yang terlatih dan kompeten.
Dengan tenaga medis yang lebih terlatih dan siap menghadapi tantangan, RSUD Kota Bogor dapat memberikan layanan yang lebih baik dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
"Ini adalah langkah nyata menuju pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional," tegas Irawan, sapaan akrabnya.
Irawan juga mengatakan bila RSUD Kota Bogor telah melakukan transformasi signifikan dalam sistem mentoring bagi tenaga medis baru.
Ia mengatakan, pendampingan akan memberikan banyak dampak positif bagi pelayanan.
Dimana akan terjalin hubungan yang erat antara tenaga medis senior dan junior.
Selain itu, akan ada banyak pengalaman dan pengetahuan yang dapat dibagikan. Adapun manfaat lain, yakni menciptakan lingkungan kerja yang lebih kohesif dan mendukung.
Irawan juga mengungkapkan, bila RSUD Kota Bogor telah menerapkan program pelatihan berkelanjutan yang beragam.
Pelatihan ini bukanlah sekadar rutinitas, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan tenaga kesehatan dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Pelatihan yang ditawarkan, seperti Kardiologi Dasar, Sertifikasi Bedah Dasar, dan pelatihan lainnya.
“Kami ingin tenaga kesehatan tidak hanya terampil, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan terbaru dalam dunia medis," kata dia.
Dengan adanya pelatihan berkelanjutan, maka akan tercipta budaya belajar yang berkelanjutan di RSUD Kota Bogor.
Tentu ini baik dalam mendukung terciptanya lingkungan kerja yang lebih dinamis dan responsif.
"Kami percaya bahwa pembelajaran adalah kunci untuk kemajuan,” tambah Irawan.