Minggu, 21 Desember 2025

Mahasiswa Universitas BSI Ajarkan Toleransi dan Bentuk Karakter Siswa SDN 01 Tamansari

- Senin, 26 Mei 2025 | 07:51 WIB
Ketemu siswa SDN 01 Tamansari, mahasiswa Universitas BSI memberikan penyuluhan tentang toleransi dan bentuk karakter (IST)
Ketemu siswa SDN 01 Tamansari, mahasiswa Universitas BSI memberikan penyuluhan tentang toleransi dan bentuk karakter (IST)

METROPOLITAN.ID - Membangun kesadaran pentingnya hidup berdampingan dalam keberagaman sejak dini, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) melaksanakan penyuluhan nilai toleransi dan pembentukan karakter di SDN 01 Tamansari, Kabupaten Bogor, Sabtu 24 Mei 2025.

Kegiatan ini mengarah pada siswa kelas 6 yang berada pada masa peralihan dari anak-anak menuju remaja, yang secara psikologis merupakan fase penting dalam pembentukan nilai-nilai dasar kehidupan.

Seperti menghargai perbedaan, menjunjung sikap saling menghormati, serta membangun kepribadian inklusif yang terbuka terhadap keberagaman.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Bogor Sabet Penghargaan SPM, Pengamat Ingatkan Hal Ini

Dengan mengusung tema 'Membangun jiwa Kemanusiaan: Menumbuhkan Empati dan Solidaritas sejak Dini', kegiatan ini difokuskan memperkenalkan dan memperkuat pemahaman siswa tentang arti penting nilai-nilai toleransi terhadap perbedaan.

Baik perbedaan agama, suku, budaya, bahasa, warna kulit, maupun kondisi fisik.

Dengan penyampaian materi edukatif yang membahas secara sederhana apa itu toleransi, mengapa toleransi penting dalam kehidupan sehari-hari, serta contoh nyata sikap toleran yang bisa dilakukan di lingkungan sekolah dan rumah.

Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai GP Silverstone, Marquez Bersaudara Teraratas, Bagnaia Mandek

Dalam sesi ini, anak-anak diajak memahami bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dan tidak boleh dijadikan alasan untuk saling membeda-bedakan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu adik-adik memahami bahwa setiap orang unik dan berharga. Toleransi adalah jembatan menuju persahabatan dan keharmonisan,” ujar salah seorang panitia penyuluhan, Rizfa.

Usai materi, para siswa diajak mengikuti gim edukatif toleransi yang melibatkan interaksi langsung antarteman. Dalam permainan ini, siswa diminta duduk secara acak, bukan berdasarkan kelompok bermain atau kedekatan, sebagai bentuk praktik langsung dari nilai toleransi.

Setelah duduk secara acak, seluruh siswa bersama-sama bernyanyi dan bersalam-salaman dengan teman di sebelah kanan dan kiri. Momen ini menjadi simbol dan latihan nyata bahwa setiap teman, tanpa memandang latar belakang, layak disapa dan dihargai.

Keceriaan dan tawa para siswa menghiasi suasana kegiatan, menandakan bahwa nilai-nilai positif bisa ditanamkan melalui pendekatan yang menyenangkan dan penuh empati.

Dilanjut sesi tanya jawab interaktif seputar toleransi, dengan mengajak para siswa untuk berpikir kritis, menyampaikan pendapat, dan berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka memaknai perbedaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X