METROPOLITAN.ID - Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya mengaku akan segera mencabut spanduk pemberitahuan pengosongan dan pemagaran Pasar Bogor.
Hal itu diungkapkan Jenal usai menemui pedagang yang berunjuk rasa di Balai Kota Bogor, Senin 2 Juni 2025.
Saat unjuk rasa, Jenal Abidin bersama Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bogor, Abdul Kadir Hasbi Alatas mengajak 15 orang perwakillan pedagang untuk berdiskusi.
Baca Juga: Daya Beli Menurun, Pemkot Sukabumi Gelar Pasar Murah Jelang Idul Adha
Dalam hasil disuksi tersebut, Jenal Abidin menyampaikan akan melakukan proses pencabutan spanduk dan komunikasi lanjutan dengan para pedagang.
"Yang pertama kita akan melakukan proses pencabutan spanduk yang ada di Pasar Bogor. Kemudian yang kedua, kita akan melakukan komunikasi lanjutan dengan para pedagang," ucap Jenal Abidin
Ia menambahkan, tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam proses revitalisasi ini yaitu dengan melakukan proses pengosongan atau proses penghentian operasional pedagang Pasar Bogor pada 6 Juni 2025. Lalu pemagaran pada 11 Juni 2025.
Jenal mengakui para pedagang menolak revitalisasi karena harga kios yang dianggap mahal. Namun Jenal Abidin telah membuat kesepakatan dalam meringankan pembayaran.
"Kami memberikan batas, ada harga dasar atau batas maksimal yang diberikan kepada pedagang existing, contoh misalnya untuk kios, di dua pasar itu Rp32 juta permeter untuk 20 tahun. Jadi kalau kita hitung perbulan berapa, tinggal dibagi saja per harinya berapa. Misalnya kurang lebih nggak sampai Rp30 ribu kok per hari kalau dihitung ya untuk 20 tahun itu," ucap Jenal Abidin
Selain itu, Jenal Abidin menjelaskan fungsi Pasar Bogor yang akan direvitalisasikan serta konsep pembangunan revitalisasi tersebut.
Baca Juga: Matheus Cunha Bergabung, Manchester United Fokus Kejar Tiga Target Utama Musim Panas Ini
"Fungsi pasarnya masih tetap ada, sehingga kita membuat salah satu contoh yang sedang kita rencanakan itu Pasar Bogor ini menjadi pusat oleh oleh. Apakah pedagang disini tidak boleh daftar? Ya boleh, silahkan," kata dia.
"Pusat oleh oleh terbesar di Kota Bogor, untuk ada Convention Hall disitu, kemudian ada sarana parkir disitu yang mendukung kota bogor, kalau orang wisatawan yang masuk ke bogor agak susah sekarang parkir. Nah kita siapkan parkir, itu sih konsepnya," imbuh Jenal Abidin.