Selain itu, masjid juga dilengkapi sejumlah fasilitas lain seperti Manasik Plaza dengan kolam dinding air, delapan Madinah umbrellas, taman, ruang ganti, rumah bedug, area wudhu, museum masjid, koridor manasik, serta gedung serbaguna berkapasitas 1.000 orang.
Rudy Susmanto menjelaskan, pembangunan masjid ini dilakukan tanpa seremoni peletakan batu pertama sebagai simbol keseriusan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan tanpa banyak simbolik.
"Masjid ini kami bangun secara nyata tanpa seremoni. Jawaban atas pertanyaan masyarakat soal kapan dibangun adalah sekarang. Kami langsung kerja dan hasilnya sudah mulai terlihat," ujarnya.
Untuk melengkapi fasilitas keagamaan di masjid tersebut, Rudy Susmanto mendatangkan potongan kiswah atau kain penutup Ka'bah dari Mekkah.
Selain kiswah, sejumlah ornamen lain seperti bekas pintu Ka'bah dan Al Mizab atau talang air Ka'bah akan dipasang di area masjid, termasuk pada miniatur Ka'bah yang dibangun untuk keperluan manasik haji.
Ia berharap dengan adanya fasilitas tersebut, calon jemaah haji asal Kabupaten Bogor tidak perlu lagi pergi jauh untuk persiapan ibadah mereka.
"Insya Allah tahun 2027-2028, apabila kemampuan keuangan daerah memungkinkan dan didukung pemerintah pusat, kita ingin Kabupaten Bogor memiliki embarkasi haji sendiri," katanya.
Selain itu, di tahap lanjutan, Pemkab berencana membangun hotel syariah yang difungsikan sebagai asrama haji selama musim haji dan menjadi hotel umum selama 11 bulan lainnya.
Rencana awal ballroom dan galeri kemungkinan akan diubah dan dialihkan untuk pembangunan hotel demi efisiensi fungsi dan kebutuhan.
"Asrama kita berhitung berharap tersedia 200 sampai 250 kamar. Kalau 250 kamar kalau di asrama atau di embarkasih haji itu satu kamar 4 orang, tapi kami berhitungnya 1 kamar dua orang, kalau 1 kamar dua orang kali 250 berarti bisa menampung 500 orang," terangnya.
Rudy juga menegaskan bahwa total anggaran pembangunan tahap awal berdasarkan hasil lelang mencapai Rp100 miliar.
Ia menyampaikan bahwa akan mengawasi ketat pelaksanaan proyek agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sementara untuk pembangunan hotel, Pemkab berencana melibatkan pihak swasta untuk meringankan beban APBD.
“Kami tadi menyampaikan, dihitung seefektif mungkin, seefisien mungkin tapi kalau hotel kita akan berkolaborasi dengan pihak swasta sehingga tidak menjadi beban utama APBD sendiri," pungkasnya.***