Selain fokus pada pemenuhan gizi, Pemkot Bogor juga memberikan perhatian serius pada isu pernikahan dini yang menjadi salah satu faktor penyumbang stunting.
Jenal Mutaqin menjelaskan perlunya edukasi dan pembinaan bagi calon pengantin agar lebih siap secara fisik dan mental sebelum memasuki pernikahan.
Ia menegaskan, Pemkot Bogor akan menjalin kerjasama dengan KUA dan Dukcapil untuk melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga yang ditemukan kasus pernikahan dini.
“Ada banyak faktor kenapa memutuskan untuk pernikahan dini. Nah, kita akan coba datang ke rumahnya door-to-door, sehingga tahu masalah utama apa. Jadi bukan hanya men-judge, tapi benar-benar memahami dan mencari solusi,” pungkasnya.***