Aksi bejat guru ngaji itu baru diketahui orang tua korban pada Jumat, 3 Oktober 2025, saat korban mengadukan hal yang ia alami usai pulang ngaji dengan kondisi menangis.
"Di sini anak saya menceritakan apa yang selama ini dia alami ke ibunya sambil menangis dan ketakutan. Anak saya ngaku pernah dipegang area kemaluannya serta dijilat, dan dicium pipinya oleh si guru ngajinya," beber orang tua korban.
Saat itu, korban berhasil melarikan diri atas dugaan tindakan bejat dari guru ngaji tersebut karena mengalami trauma.
"Sebelum-sebelumnya, modus yang dilakukan bersangkutan itu nyuruh ke warung, nah pas anak saya ke warung, yang bersangkutan keluar dari area pengajian untuk menunggu anak saya dan mengajak ke rumahnya untuk melakukan dugaan pelecehan tersebut," terangnya.
"Ada modus lainnya juga, yang bersangkutan seringkali menyuruh anak saya untuk menyalin ulang tulisan pelajaran iqronya, kemungkinan agar anak saya bisa pulang lebih lama dari yang lain," lanjutnya.
Dari pengakuan korban, guru ngaji itu diduga telah melakukan aksi bejatnya lebih dari satu kali terhadap korban. (riza)