METROPOLITAN.ID - Ada yang bilang, minyak jelantah itu sampah. Tapi ditangan warga RW 008, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, minyak jelantah justru disulap menjadi sabun cantik, wangi, dan sangat berguna.
Semua berkat kegiatan pengabdian masyarakat dari Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan, Sekolah Vokasi, IPB University yang digelar pada 8 November 2025 dengan tema “Pemanfaatan Minyak Jelantah sebagai Sabun Pencuci Serbaguna” kegiatan ini bukan hanya mengajarkan teori, tapi benar-benar membuat warga terlibat langsung dalam praktik pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai guna seperti sabun.
Lebih dari 20 warga datang dengan antusias, sebagian besar membawa minyak jelantah dari dapur mereka sendiri. Kegiatan dimulai dengan penjelasan singkat dari para dosen tentang bahaya pembuangan minyak jelantah ke tempat sampah dan saluran air.
Baca Juga: Viral! Video Klarifikasi Gus Elham Yahya Soal Cium Anak Kecil Disorot karena Lalat di Kepalanya
Setelah itu, berlanjut pada kegiatan yang paling ditunggu yakni praktik langsung membuat sabun dari minyak jelantah.
Warga diajak mencoba membuat sabun dipandu oleh dua dosen yakni Dr. Emil Wahdi, S.Si., M.Si., dan Wiranda Intan Suri, S.T., M.T. Praktik disampaikan dengan gaya interaktif dan menyenangkan. Setiap tahap pembuatan dijelaskan dengan bahasa sederhana, sambil diselingi canda tawa dengan warga yang tidak sabar ingin segera mempraktikkan langsung.
Sabun dibuat dengan komposisi 1 liter minyak jelantah yang telah disaring dicampurkan dengan 135 gram NaOH (soda api) yang telah dilarutkan dalam 350 ml air, kemudian ditambahkan pewangi dan pewarna agar hasilnya semakin menarik.
Selanjutnya, masukkan ke dalam cetakan, tunggu mengeras, 2 hari sudah bisa dikeluarkan dari cetakan, keringkan dan tunggu 6-8 minggu untuk dapat digunakan sehari-hari.
Baca Juga: Siapa Sister Hong Lombok? Ini Sosok Viral Pria Berhijab Nyamar Jadi MUA Wanita Terkenal
Ketua Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan, Sekolah Vokasi, IPB University Dr. Ir. Beata Ratnawati, S.T., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata dari semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam hal pengabdian kepada masyarakat.
“Kami ingin masyarakat lebih sadar bahwa limbah rumah tangga seperti minyak jelantah tidak harus berakhir di tempat sampah atau saluran air. Dengan sedikit kreativitas, limbah bisa berubah jadi produk yang berguna, bahkan bernilai ekonomi,” tutur Dr. Ir. Beata Ratnawati, S.T., M.Si. dengan penuh semangat.
Warga RW 008 sangat antusias dalam kegiatan praktik membuat sabun dari minyak jelantah.
