METROPOLITAN.ID - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Suyudi Ario Seto, menyambangi Pesantren Ummul Quro di Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (28/11).
Kunjungan ini bertujuan memberikan kuliah umum dan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada ratusan siswa dan mahasiswa, mengingatkan bahwa dunia pendidikan, termasuk pesantren, tidak luput dari ancaman barang haram tersebut.
Dalam pemaparannya, Kepala BNN RI menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba tidak mengenal batas usia, status sosial, maupun latar belakang pendidikan.
Ancaman yang bersifat universal ini membuat BNN memilih fokus pada upaya pencegahan sebagai strategi utama penanggulangan.
Baca Juga: Tanggal 1 Desember Memperingati Hari Apa? Ini Makna dan Sejarah Lengkapnya
"BNN selalu mengedepankan upaya pencegahan dan ini merupakan salah satu langkah yakni dengan berusaha untuk menutup katup-katup narkoba dari hulunya," ungkap Suyudi Ario Seto.
Ia menyoroti peran vital generasi muda termasuk para pelajar dan mahasiswa—sebagai agent anti narkoba yang strategis dalam upaya pencegahan.
Karenanya, pembekalan informasi dan pengetahuan mendalam seputar bahaya narkoba menjadi sangat penting.
"Kita berusaha bagaimana agar generasi muda tidak terkena narkoba karena ketidakpahaman dan ketidaktahuannya terhadap godaan narkoba yang diberikan oleh temannya," jelasnya.
Dalam sosialisasi tersebut, Kepala BNN RI juga mengingatkan bahwa saat ini narkoba telah dikemas dalam bentuk yang sangat beragam dan tidak terduga, mulai dari makanan hingga rokok elektrik atau vape.
Modus baru ini menuntut sivitas akademika untuk lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.
Secara khusus, ia menambahkan peringatan keras mengenai fenomena masuknya para bandar narkoba ke dalam lingkungan kampus.
Oleh sebab itu, seluruh sivitas akademika Ummul Quro diharapkan dapat turut berkontribusi aktif membantu BNN dalam melakukan upaya pencegahan, menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
